Andra akan Bentuk Biro Khusus Tangani Santri & Ponpes, Santri Harus Berkontribusi dalam Pembangunan Konstitusi

Santriwan mengikuti apel hari santri di Pondok Pesantren Al Amanah Al Gontory, Pondok Aren, Kota Tangsel. (Miladi Ahmad Cemol/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Provinsi Banten yang dijuluki dengan 'sejuta santri seribu ulama' tidak terlepas dari perannya di masa lalu, yang memiliki keterkaitan dari sejarah panjang Banten sebagai pusat penyebaran Islam dan tradisi keagamaan yang kuat, dengan peran santri yang sangat sentral.
Gubernur Banten Andra Soni menyebut bahwa Hari Santri harus dijadikan momentum bersejarah, dan santri diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan konstitusi, termasuk pembangunan di Banten.
"Pemprov Banten mendukung penuh terhadap perkembangan santri yang ada di Banten, dan kita harap santri dapat berkontribusi penuh," katanya, Selasa (21/10).
Maka dari itu, Andra mengaku akan membentuk biro khusus untuk menangani santri dan pondok pesantren yang ada di Banten. Biro tersebut nantinya akan bertanggung jawab dalam menunjang operasional pondok pesantren dan pembinaan santri.
"Untuk dukungan seperti anggaran nanti akan kita diskusikan, secara khusus nanti kita akan ada biro tersendiri yang menangani," ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, santri merupakan individu masyarakat yang memiliki integritas yang bagus, dan mencerminkan akhlak mulia yang diajarkan di pesantren.
Perilaku santri tersebut harus dijadikan contoh bagi seluruh masyarakat yang ada di Banten. Terkhusus dengan adanya kasus siswa yang ditegur Kepsek akibat merokok di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak.
"Nah itu kan paradoks sekali antara santri dengan itu. Nah, maka di hari santri ini ayo kita kembali ke kekhitohnya sebagai pelajar," tuturnya.
Menurut Dimyati, saat ini pihaknya mengajak seluruh persatuan guru madrasah, forum persatuan pondok pesantren (FSPP) dan organisasi keagamaan untuk mengembalikan Provinsi Banten sebagai daerah yang agamis dan religius di tengah masifnya perkembangan zaman.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperkuat muatan lokal dalam pendidikan, mulai dari membaca Al Qur'an, dan lainnya.
"Jadi diperkuat muloknya dalam pendidikan Islam," tuturnya.
Dikatakan mantan Anggota DPR RI, saat ini pihaknya tengah merancang program yang mendukung penguatan santri dan pondok pesantren. Namun hal itu tentunya harus didukung oleh pemerintah kabupaten kota, lewat kegiatan yang religius.
"Kita menghimbau kabupaten kota untuk melaksanakan kegiatan yang memperkuat masyarakat yang religius. Maka momen hari santri adalah ayo dorong lagi anak anak kita mengaji, ayo dorong lagi anak anak kita menjadi anak anak yang sholeh dan sholeh," paparnya. (mam)
Sumber: