Anggaran Acara di Hotel Dipangkas Rp10 Miliar

Wali Kota Serang, Budi Rustandi saat diwawancarai oleh wartawan usai rapat penyusunan KUA-PPAS tahun 2026, di gedung Bapenda Kota Serang, Rabu (3/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemkot Serang menyiapkan jurus efisiensi besar-besaran. Anggaran rapat di hotel yang selama ini tembus Rp20 miliar, kini dipangkas setengahnya agar dana pembangunan bisa lebih fokus menyentuh kebutuhan masyarakat.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan efisiensi tersebut dilakukan menjelang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) bersama DPRD Kota Serang mendatang.
“Prioritas utama tetap pada program strategis Pemerintah Kota Serang, seperti revitalisasi Alun-Alun, penataan kawasan Pandean, dan pengembangan kawasan industri lanjutan dari Royal yang akan dilanjutkan tahun depan,” ujar Budi, Rabu (3/9).
Selain tiga program besar itu, Pemkot Serang juga mengarahkan anggaran pada sektor yang menyentuh langsung kebutuhan warga. “Prioritas juga kita arahkan kepada OPD-OPD terkait, khususnya dalam penanganan banjir, infrastruktur, pendidikan, dan sektor penting lainnya,” jelasnya.
Menurut Budi, pengeluaran anggaran yang terlalu besar untuk kegiatan rapat selama ini menjadi sorotan. Pemkot pun menempuh kebijakan pemangkasan agar efisiensi dapat dirasakan secara nyata.
“Kita melakukan pemangkasan anggaran, terutama untuk kegiatan rapat di hotel atau di luar kota. Prinsipnya efisiensi. Kita juga akan berkomunikasi dengan dewan agar sama-sama menjaga efisiensi demi menunjang pembangunan yang pro terhadap masyarakat,” katanya.
Berdasarkan data Pemkot Serang, total anggaran rapat di hotel seluruh OPD mencapai sekitar Rp20 miliar per tahun. Kini, jumlah tersebut dipangkas separuhnya.
“Tahun ini kita pangkas separuhnya, jadi hanya sekitar Rp10 miliar. Sisanya hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar urgen, atau kegiatan yang memang undangan resmi dari kementerian maupun instansi luar,” ungkapnya.
Langkah ini, kata Budi, merupakan bagian dari upaya menekan belanja birokrasi agar APBD Kota Serang lebih banyak diarahkan pada pembangunan yang langsung dirasakan warga.
“Efisiensi ini kita lakukan besar-besaran agar anggaran lebih fokus mendukung pembangunan prioritas untuk masyarakat,” tegasnya.
Dengan strategi tersebut, Pemkot Serang berharap alokasi anggaran bisa lebih optimal. Tidak hanya untuk proyek fisik, tetapi juga layanan dasar seperti pendidikan dan infrastruktur yang selama ini menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Serang, Imam Rana, menyampaikan bahwa pembahasan KUA-PPAS berjalan sesuai prosedur dan tetap mengacu pada visi-misi Wali Kota yang ditargetkan tercapai pada 2026.
“Alhamdulillah, pembahasan sudah berjalan. Secara normatif memang kita harus melakukan laporan TPD. Seperti yang tadi juga disampaikan Pak Wali, penyusunan KUA-PPAS ini didasarkan pada visi-misi beliau yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026. Itu menjadi dasar dari penyusunan anggaran KUA-PPAS,” kata Imam.
Ia menambahkan, dalam perencanaan anggaran tetap ada skala prioritas.
Sumber: