BJB NOVEMBER 2025

Marak Truk Tambang Melintas, Masyarakat Ancam Bakal Tutup Paksa Pertambangan

Marak Truk Tambang Melintas, Masyarakat Ancam Bakal Tutup Paksa Pertambangan

Perwakilan massa aksi menyampaikan aspirasi pada aksi demonstrasi truk tambang di dekat pintu Tol Cilegon Timur, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Senin (17/11). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--

Bahkan, akan menutup akses jalan pintu masuk ke Tol Cilegon Timur, supaya perekonomian nasional menjadi terhambat, serta akan menghadang truk Odol dan tambang melintas.

"Kalau masalah ini masih berlanjut, kita akan kembali melakukan aksi demonstrasi besok dan seterusnya, sampai aspirasi kami benar-benar ditindaklanjuti. Rencana kita akan tutup akses pertambangan, hadang truk tambang dan Odol, kita akan bawa masa aksi 1.000 lebih," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Sekda Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan berjanji, akan memenuhi aspirasi yang disampaikan masyarakat Puloampel Bojonegara, yang mengeluhkan maraknya aktivitas truk Odol dan tambang, yang menimbulkan kemacetan.

Kemudian, menindak tegas aktivitas pertambangan ilegal, membangun pelebaran jalan, menerapkan jam operasional truk Odol dan tambang, serta memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Deden mengaku, semua aspirasi yang disampaikan masa aksi merupakan agenda utama Pemprov Banten, yang kini sedang diupayakan untuk penanganannya.

Keputusan gubernur mengenai jam operasional aktivitas truk Odol dan tambang, kini masih dalam pembahasan, namun pelaksanaannya sudah diterapkan aparat kepolisian dan petugas dinas perhubungan.

"Apa yang ada di SK gubernur belum terlaksana dengan baik, karena masih dilakukan pengkajian agar tidak ada yang dirugikan satu sama lainnya. Namun, saya sudah perintahkan mulai Rabu akan dibangun posko pemantauan di mulut pertambangan, untuk bisa memantau aktivitas mereka," katanya.

Kemudian permasalahan PJU, kata Deden, dari Dishub Provinsi Banten sudah mulai melakukan penggalian tanah untuk dipasangi tiang lampu jalan, yang ditargetkan akhir tahun jalan Bojonegara-Puloampel sudah terang benderang.

Terkait dengan pelebaran jalan, ia mengaku, jalan Bojonegara-Puloampel kewenangannya pemerintah pusat, yang informasinya sedang proses tender hanya untuk perbaikan jalan yang pelaksanaannya dilakukan tahun depan.

"Dishub sedang bekerja keras, supaya akhir tahun jalan Bojonegara-Puloampel sudah dipasang PJU. Kalau untuk jalan itu kewenangannya pemerintah pusat, karena jalan nasional, mereka hanya bisa melakukan perbaikan jalan bukan pelebaran jalan," ujarnya.

Meskipun masih banyak kekurangan, Deden mengaku, akan memenuhi seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat Bojonegara Puloampel, supaya tidak ada lagi yang dirugikan.

"Kita akan sampaikan keluhan masyarakat ke bapak gubernur, untuk kita tindaklanjuti bersama demi kepentingan masyarakat Bojonegara Puloampel," ucapnya. 

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banten, Tri Nurtopo mulai hari ini pihaknya akan mulai menempatkan petugas di pintu keluar tol Cilegon Timur yang melintasi Bojonegara-Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

"Mulai besok (hari ini-red) sesuai dengan Kepgub akan ada penempatan petugas ya," katanya melalui sambungan telepon, Senin (17/11).

Petugas tersebut terdiri dari pihak Kepolisian, Satuan polisi pamong praja (Satpol PP), dan Dishub Banten dan kabupaten Serang. Petugas tersebut nantinya akan terbagi dalam dua shift pembagian jam kerja.

Sumber: