Imbas Pemotongan TKD, Pemkot Pastikan Efisiensi Anggaran
Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Serang, Cipocok Jaya, Kota Serang. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memastikan akan melakukan sejumlah langkah efisiensi anggaran pada tahun mendatang. Kebijakan itu merupakan dampak dari penurunan dana transfer pusat serta penyesuaian belanja daerah, termasuk pada komponen Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP/TKD) ASN.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin, menjelaskan, penyusunan KUA-PPAS tahun ini tetap berpedoman pada arah kebijakan kepemimpinan Wali Kota Serang, Budi Rustandi, dan Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia. Program-program prioritas yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tetap menjadi pijakan dalam penganggaran.
“Dokumen KUA-PPAS ini merupakan cerminan janji politik kepala daerah. Ada beberapa program utama yang menjadi fokus, seperti pembangunan Alun-Alun Kota Serang, program Serang Menyala untuk penerangan jalan umum (PJU), Serang Cerdas, serta pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi Kota Serang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, meskipun kuotanya terbatas,” ungkapnya, Rabu (5/11).
Namun demikian, kondisi keuangan daerah tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan. Nanang menyampaikan bahwa hampir seluruh pemerintah daerah di Indonesia mengalami penurunan dana transfer dari pemerintah pusat, termasuk Kota Serang.
“Kita mengalami penurunan hampir sekitar Rp186 miliar. Ini tentu berdampak langsung pada kemampuan fiskal kita,” jelasnya.
Selain itu, adanya kebijakan pemerintah pusat terkait penggratisan biaya pada rumah bersubsidi, seperti PBG/IMB dan BPHTB, turut menurunkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang.
“PAD kita berkurang sekitar Rp10 sampai Rp15 miliar akibat kebijakan tersebut. Di satu sisi kebijakan ini tentu membantu masyarakat, namun di sisi lain kita sebagai daerah harus melakukan penyesuaian,” katanya.
Untuk merespons situasi tersebut, Pemkot Serang akan melakukan penghematan pada sejumlah aktivitas birokrasi. Nanang menyebutkan, salah satu langkah konkrit adalah tidak adanya lagi kegiatan rapat atau pertemuan perangkat daerah yang digelar di hotel.
“Ke depan semua rapat dilaksanakan di kantor saja. Selain itu, penggunaan listrik dan AC juga harus lebih tertib. Kalau jam kerja sudah selesai, AC dan lampu harus dimatikan. Ini penting karena fungsi efisiensi kecil sekalipun akan berdampak pada total belanja APBD,” ujarnya.
Nanang memastikan, sekalipun anggaran mengalami pengetatan, program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akan menjadi prioritas. Termasuk program bantuan seragam sekolah gratis yang sebelumnya ramai menjadi perhatian publik.
“Prinsipnya, program yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat tetap menjadi prioritas. Yang penting adalah setiap program harus memiliki output, bahkan outcome yang jelas. Semua harus selektif,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa program pemangkasan TKD tetap berjalan sebagai bagian dari penyesuaian fiskal daerah.
Ia mengakui penyesuaian anggaran berpotensi memengaruhi sebagian program pembangunan, terutama infrastruktur. Namun pembangunan tetap dilakukan dengan menyesuaikan skala pekerjaan.
“Ya, pasti ada pengurangan, terutama di sektor infrastruktur. Program tetap berjalan, hanya skalanya yang mungkin berkurang,” katanya.
Sumber:

