grup disway
BJB NOVEMBER 2025

Kasus HIV/AIDS Turun Signifikan, Dinkes Kabupaten Tangerang Perkuat Program ARV

Kasus HIV/AIDS Turun Signifikan, Dinkes Kabupaten Tangerang Perkuat Program ARV

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi-Zakky Adnan-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Jumlah kasus baru HIV/AIDS yang tercatat di Kabupaten Tangerang menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2025. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat adanya tren positif, yang diklaim sebagai buah dari intensifikasi program pencegahan dan pengobatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi mengungkapkan, total penderita HIV/AIDS yang tercatat mengalami penurunan dari 683 orang pada 2024 menjadi 596 orang pada 2025. Ini menunjukkan penurunan sebesar 87 kasus dalam setahun.

"Ini adalah kabar yang menggembirakan. Penurunan ini tidak lepas dari upaya kita bersama, mulai dari screening masif, edukasi berkelanjutan, hingga penjangkauan kelompok berisiko," ujar dr. Hendra Tarmizi saat dihubungi Tangerang Ekspres, Senin (1/12).

Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil dr. Hendra ini menjelaskan, salah satu fokus utama Dinkes saat ini adalah memastikan semua Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mendapatkan dan patuh mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV).

"Obat ARV adalah kunci. Jika penderita patuh meminumnya, jumlah virus dalam tubuhnya dapat ditekan hingga tidak terdeteksi. Dengan begitu, mereka tidak akan menularkan virus kepada orang lain. Inilah yang kita kejar," tegasnya.

Meski menunjukkan tren penurunan, dr. Hendra tidak menampik bahwa tantangan masih ada. Stigma dan diskriminasi di masyarakat masih menjadi hambatan bagi sebagian penderita untuk berani terbuka dan mengakses layanan kesehatan.

"Kami terus mendorong agar penderita tidak takut. Identitas mereka terjamin kerahasiaannya. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berhenti menghakimi. AIDS adalah penyakit, bukan aib," tutup dr. Hendra, seraya menambahkan, bahwa Dinkes terus memperkuat koordinasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk penjangkauan dan pendampingan ODHA. (zky)

Sumber: