Karakter Santun Harus Dibangun Sejak Dini
SAMBUT SISWA: Siswa SDN Kronjo I saat di sambut oleh guru di halaman depan sekolah sebagai salah satu penyemangat kepada siswa.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Membangun sikap santun pada anak usia dini adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. Sikap ini tidak hanya tentang tata krama, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kepribadian yang baik.
Anak-anak yang memiliki sikap sopan santun cenderung lebih mudah bergaul, lebih dihormati, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup. Dalam konteks ini, peran guru sangat penting untuk selalu menunjukkan sikap ramah, tersenyum, dan berbicara dengan cara yang sopan.
Pendidikan karakter, yang melibatkan proses kognitif dan afektif dalam mengenali, mencintai, dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan, berfungsi sebagai dasar yang kokoh dalam membentuk karakter anak. Nilai-nilai tersebut bertumpu pada prinsip kesopanan dan rasa hormat, yang menjadi pilar utama dalam proses pendidikan karakter.
Kepala SDN Kronjo I Rohmulyati mengatakan, pembangunan karakter merupakan aspek penting dalam pendidikan. Karakter mencakup standar-standar batin yang tercermin dalam berbagai kualitas diri. Menurutnya, pendidikan tidak hanya sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi yang lebih penting adalah kapasitas untuk membentuk kepribadian sehingga mereka menjadi lebih baik, lebih ramah, serta lebih etis dan estetis dalam interaksi sehari-hari.
”Pendidikan ialah dunia yang sangat terkait dengan generasi muda Indonesia, di mana melalui pendidikan karakter seseorang dapat terbentuk. Pendidikan adalah faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Sopan santun adalah sikap yang mencerminkan penghargaan, penghormatan, etika, dan moral,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (30/11).
Rohmulyati menambahkan, walaupun tidak tertulis secara formal, norma kesopanan di lingkungan sosial menjadi aturan yang diterima oleh masyarakat. Ini karena perannya dalam mengurangi konflik yang dapat terjadi. Kesopanan ini dapat diwujudkan melalui perilaku, sikap, dan tutur kata yang santun.
”Sikap sopan santun pada anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua menumbuhkan aspek-aspek budi pekerti yang positif. Sebagai hasil dari kasih sayang dan perawatan orang tua, nilai-nilai luhur budi pekerti dapat tertanam dan diinternalisasi oleh anak. Sikap sopan santun memiliki keterkaitan erat dengan moralitas,” paparnya.
Ia menjelaskan, pembiasaan perilaku yang baik, seperti bersalaman dan mengucapkan salam, penting ditanamkan sejak usia dini. Hal ini bertujuan agar anak terbiasa melakukannya secara alami. Sopan santun tercermin dalam perilaku positif, meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi, dan mengekspresikan diri dalam berbagai situasi.
Sopan santun dapat dikenalkan pada anak sejak berada di jenjang sekolah TK, dapat diterapkan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Contohnya, anak diajarkan mengucapkan salam, menghormati guru dengan mencium tangan, dan berdoa dengan tertib.(ran)
Sumber:


