grup disway
BJB NOVEMBER 2025

Pemkot Serang Persiapkan Wisata Jelang Nataru

Pemkot Serang Persiapkan Wisata Jelang Nataru

Plt Kepala Disparpora Kota Serang, Zeka Bachdi saat diwawancarai oleh wartawan, Rabu (3/12). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Peme­rintah Kota Serang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) mulai mematangkan berbagai persiapan untuk memas­tikan pelayanan wisata berjalan optimal. Sejumlah langkah telah disiapkan, mulai dari penguatan koordinasi dengan pelaku pari­wisata, peningkatan keamanan di lokasi wisata, hingga penyediaan fasilitas mobil wisata gratis.

Plt Kepala Disparpora Kota Serang, Zeka Bachdi, mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi internal bersama tim Kang Nong Kota Serang untuk merumuskan persiapan pelayan­an wisata selama masa liburan.

"Alhamdulillah, kami kemarin sudah melakukan rapat terkait persiapan wisata. Kami juga melibatkan teman-teman Kang Nong. Pada hari Kamis besok kami akan mengumpulkan PHRI dan kelompok sadar wisata," ujarnya.

Menurut Zeka, Kota Serang ingin tampil sebagai tuan rumah yang baik bagi wisatawan, baik yang berkunjung untuk wisata religi, wisata alam, maupun wisata air. Untuk itu, kerja sama dengan Polres Serang juga diperkuat guna memastikan kelancaran mobilitas saat puncak wisata.

Salah satu fasilitas yang disiap­kan adalah Mobil Tubagus, ken­daraan resmi Disparpora yang akan disiagakan di sejumlah ho­tel untuk membantu wisatawan berkeliling Kota Serang.

"Nomor kontaknya sudah kami serahkan ke hotel. Meskipun wisatawan hanya satu orang, Mobil Tubagus tetap siap me­ngantar,” kata Zeka.

Untuk menghidupkan suasana liburan, Disparpora juga meng­hadirkan Panggung Wisata di Tourist Information Center (TIC) mulai 20 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. Pertunjukan seni budaya seperti debus, marawis, dan rudat akan tampil setiap akhir pekan.

"Wisatawan yang ingin melihat seni budaya Kota Serang bisa datang ke TIC. Mulai Sabtu kemarin hingga tahun 2026, setiap akhir pekan akan ada pe­nam­pilan," tambahnya.

Pada momentum Nataru, pihak­nya juga meminta hotel dan des­tinasi wisata menjaga ke­amanan dan kenyamanan pe­ngunjung. Zeka menegaskan, hotel diminta turut mempro­mosikan kekhasan Kota Serang.

"Untuk hotel, kami minta agar menyajikan menu khas Kota Serang, bukan international food. Mereka juga menanyakan pe­nyedia bahan bakunya, dan kami punya pelaku ekraf yang siap bekerja sama," jelasnya.

Berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, titik kera­wanan terbesar terjadi di wisata air seperti kolam renang dan waterboom. Karena itu, Dispar­pora meminta pengelola menam­bah petugas keamanan dan life­guard untuk pencegahan insiden.

Zeka menyebut, Kota Serang juga kerap menjadi kota transit bagi wisatawan yang hendak menuju Pandeglang atau Lebak, terutama pada momen liburan panjang. "Semua yang datang harus kita layani dengan baik," ujarnya.

Meski objek wisata di Kota Serang masih berbasis masyarakat sehing­ga tidak memberikan kon­tribusi besar pada PAD, potensi pen­dapatan daerah tetap me­ningkat melalui sektor pen­dukung seperti parkir, kuliner, dan tiket masuk.

Ia menambahkan, mayoritas wisatawan yang datang masih berasal dari wilayah Provinsi Ban­ten, seperti Kabupaten Serang dan Lebak. Namun wisatawan dari luar daerah juga terus ber­tambah. "Dominasi memang ma­­­­sih dari dalam provinsi," tuturnya.  

Sumber: