Banjir Rob Berpotensi Meluas Hingga Mauk
MENGGELAR APEL: Pemkab Tangerang menggelar apel kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi di Lapangan Maulana Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, beberapa waktu lalu.(Dok. Humas Pemkab Tangerang)--
TANGERANGEKSPRES.ID, CURUG — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Achmad Taufik menyebut potensi banjir Rob di Desember bisa meluas hingga Kecamatan Mauk. Hal itu diungkapkannya saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Rabu, (3/12).
”Wilayah Dadap Kecamtan Kosambi, Tanjung Burung Kecamtan Teluknaga, kadang sampai juga ke Ketapang Kecamatan Mauk sudah menjadi langganan ROB,” jelasnya.
Perlu diketahui, peringatan potensi banjir ROB jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dikeluarkan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan. Ia memberikan peringatan usai rapat dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Pusat dan Forkopimda Dalam Mengantisipasi Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 secara virtual di Aula Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Senin lalu, 1 Desember 2025.”BPBD selalu siap menghadapi perkiraan bencana dan itu memang salah satu tugas BPBD selalu siap melayani masyarakat,” kata Taufik.
Ia melanjutkan, sarana dan prasarana untuk evakuasi, penyaluran logistik hingga penyelamatan sudah memadai. Kata dia, petugas melakukan pengecekan kelengkapan peralatan secara berkala.
Taufik menyebut, penanganan banjir rob sama seperti bencana banjir pada umumnya. Petugas sudah memahami prosedur di lapangan yang harus dilakukan saat banjir Rob.”Terkait rob penanganannya sama dengan banjir, sarana prasarana yang ada yaitu perahu karet, rompi pelampung, mesin air atau alcon. Dari personil Insya Allah siap, termasuk kemungkinan evakuasi dan logistik,” katanya.
Taufik menyebutkan, jalur koordinasi dan komunikasi tidak ada masalah dengan masyarakat mulai dari peringatan dini, kewaspadaan dan saat penanganan. Ia menyatakan, Pemkab Tangerang secara keseluruhan sudah siap siaga menghadapi potensi banjir rob di Desember.”Iya, potensi kita ditambah potensi personil juga siap, Personil BPBD, TNI, Polri, OPD terkait, pemerintahan desa, relawan, Tagana dan lainnya sudah siap. Sebetulnya dulu Dadap Kecamatan Kosambi akan dibangun penataan kawasan nelayan, tapi mengalami penolakan. Jadi upaya pemda sudah berupaya,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Mauk Angga Yulyantono memberikan tanggapan terkait prediksi BMKG mengenai potensi bencana banjir rob yang diprediksi akan mencapai wilayah pesisir Mauk, Kabupaten Tangerang.
Angga, yang baru menjabat sejak Juli 2025 menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk mengenai rob yang sampai merendam rumah warga di wilayah Kecamatan Mauk.”Sejak saya menjabat, laporan mengenai rob yang masuk ke permukiman rumah warga itu belum ada. Kami terus memantau,” ujarnya.
Meskipun demikian, Angga tidak menampik soal adanya potensi peningkatan air laut di beberapa titik. Bahkan, ia menyebut satu lokasi di mana rob sudah mendekati area publik.”Di Desa Marga Mulya, air rob memang sudah mendekati Jalan Raya Tanjung Kait,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak rob di masa mendatang, Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama instansi terkait, terus menggalakkan program penataan kawasan permukiman nelayan di beberapa desa berbatasan dengan laut di Kecamatan Mauk.
”Dulu, zaman Pak Zaki (Mantan Bupati Tangerang) telah dilakukan penataan kampung nelayan di Desa Ketapang. Proses penataan permukiman nelayan juga sedang berlangsung di Desa Tanjung Anom, direncanakan akan dibuatkan break water (pemecah gelombang) sebagai langkah mitigasi struktural jangka panjang,” jelasnya.
Angga mengimbau warga pesisir untuk tetap tenang namun waspada, serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan jika melihat tanda-tanda awal kenaikan air laut yang signifikan. (sep-zky)
Sumber:


