Sambut HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, Gelar Lomba Cipta Karya Logo

Sambut HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, Gelar Lomba Cipta Karya Logo

HUT: Suasana di gerbang Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Selasa, 2 September 2025. Kabupaten Tangerang akan merayakan HUT ke-393.(Asep/Tangerang Ekspres)--

TIGARAKSA — Pemkab Tange­rang menggelar lomba cipta karya logo Hari Ulang Tahun ke 393. Sayembara ini diumum­kan Dinas Komunikasi dan In­formatika (Diskominfo) me­lalui kanal Instagram Pemkab Tangerang.

Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang Diyan Mayang Sari mengatakan, sayembara cipta karya logo hari ulang tahun dibuka pendaftaran untuk umum dari tanggal 1 hingga 10 September 2025. 

Adapun tagline logo HUT yak­ni Bersyukur, Berkarya dan Berdaya.

Untuk formulir pendaftaran bisa dibuka link s.id/Form­LombaCiptaKarya393. Pada persyaratan umum salah satu poin, yakni, peserta wajib follow akun Instagram dan YouTube @diskominfo.tangkab dan @pemkabtangerang.

”Satu peserta hanya boleh mengirimkan satu logo dan identitas visual. Juga sertakan panduan penggunaan (colour guide) dan filosofi logo,” jelas­nya, Selasa, 2 September 2025.

Pada persyaratan administrasi dan teknis, format logo dalam bentuk PNG dengan ukuran latar bidang logo A4 atau ukuran 3508 x 2480 px. Lalu, ukuran logo menyesuaikan bidang la­tar, resolusi logo 300 dpi dan file sumber aplikasi AI/CDR/PSD.

Kemudian, pada lembar de­sain logo peserta dilarang men­cantumkan nama atau identitas. Nama perancang di­tulis di lem­bar konsep logo. Konsep logo diketik di kertas A4 huruf Tahoma 11 dengan jarak spasi 1,5 dan maksimal 2.000 karakter termasuk spasi.

”Penampilan logo sederhana, mudah diingat, fungsional dan aplikatif. Logo juga harus meng­gambarkan tema ’Terus Ber­karya Semakin Gemilang’,” kata Mayang.

Penting diketahui, peserta diwajibkan mengekspresikan kreativitasnya dengan meng­angkat salah satu unsur yang diwujudkan dalam angka 393. Ada tujuh pilihan filosofi yang dapat dijadikan inspirasi dalam desain logo. 

Pertama, fauna endemik khas Kabupaten Tangerang seperti Ayam Wareng dan Monyet So­lear yang melambangkan sema­ngat juang. Kedua, gelombang yang mencerminkan kekayaan laut serta garis pantai yang panjang sekaligus semangat pembangunan.

Ketiga, flora khas Kabupaten Tangerang, yakni daun dan mang­rove sebagai simbol keles­tarian dan ketahanan alam, disertai kekayaan tanaman lo­kal seperti kacang baning dan rambutan parakan. Kemu­dian, filosofi pesawat yang men­cerminkan tujuan pemba­ngunan Kabupaten Tangerang sebagai wilayah penyangga sekaligus lokasi Bandara In­ternasional Soekarno-Hatta. 

Kemudian, tiga tokoh pendiri Tangerang sekaligus pahlawan nasional yakni Raden Aria Wang­sakara, Raden Aria Yudha­negara, dan Raden Aria Jaya Santika. Unsur lainnya adalah motif batik khas Tangerang yang mencerminkan kearifan lokal, serta identitas Kabupaten Tangerang sebagai kota industri.

”Pemenang lomba akan di­umumkan pada 15 September 2025 dengan nilai tertinggi me­nurut dewan juri. Peng­umuman akan diposting di akun Instagram @pemkab­tangerang. Penilaian lomba itu mulai dari kesesuaian de­ngan tema, orisinil karya dan keunikan, praktis pengapli­kasian logo pada berbagai med­ia dan estetika logo,” pung­kasnya.(sep)

Sumber: