TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Yayasan Al Bahru sampai sekarang masih mencari dana untuk terwujudnya keberlanjutan pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) di Cinangka.
Pasalnya, belum ada investor, simpatisan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, maupun pemerintah pusat yang mau memberikan dana untuk keberlanjutan pembangunan MTB tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Al Bahru Ahmad Taufik Nuriman kepada wartawan seusai melaksanakan penandatanganan MoU dengan Pemkab Serang di Pendopo Bupati Serang, Rabu (27/8).
Taufik mengatakan, MoU dengan Pemkab Serang ini hanya sebatas memberikan dukungan perihal konsep pembangunannya, lalu perizinannya dan sebagainya, tidak membahas tentang bantuan anggaran.
Karena, pihaknya tidak ingin melibatkan Pemkab Serang dalam penganggaran pembangunan MTB, yang menurutnya lebih baik digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting.
"Kami tidak ingin mengandalkan anggaran dari Pemkab Serang, lebih baik digunakan untuk keperluan lain, jangan sampai terganggu anggaran ini hanya untuk bangun masjid. Tapi, kalau mau bantu ya tidak masalah juga, tergantung dari Pemkab Serang, apakah mau membantu anggarannya atau tidak," katanya.
Mantan Bupati Serang dua periode ini mengaku, masih mencari sumber anggarannya untuk keberlanjutan pembangunan MTB, baik dari perusahaan berupa CSR, simpatisan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat.
Sehingga, belum diketahui kapan target pembangunannya bisa dimulai, namun untuk anggaran yang akan digunakan nilainya sekitar Rp100 miliar.
"Yang paling penting itu nyari dana, tanpa dana tidak akan bisa melanjutkan bangun MTB, ya ada berbagai macam anggaran yang bisa didapatkan, bisa dari CSR perusahaan, simpatisan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat. Mulai pembangunannya, tergantung dananya kalau sudah siap kita lanjutkan, nilainya kurang lebih Rp100 miliar untuk bangun MTB," ujarnya.
Dikatakan Taufik, upaya yang dilakukan dalam mencari dananya baru sebatas komunikasi, baik dengan simpatisan, perusahaan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat.
Dari semuanya, belum ada satupun yang setuju menyatakan bakal membantu Yayasan Al Bahru untuk memberikan dananya membangun MTB.
"Belum ada, Insyaallah jika Allah SWT sudah menghendaki untuk membantu, tidak akan terduga anggarannya bakal darimana datangnya, yakin saja percaya saja. Sudah komunikasi dengan Pemprov Banten, maupun perusahaan namun belum ada kepastian," ucapnya.
Taufik mencontohkan, dengan pembangunan Masjid Al Jabbar Bandung yang didanai oleh Pemprov Jawa Barat, maka harusnya MTB pun bisa didanai juga oleh Pemprov Banten.
Karena, nama pembangunannya menggunakan kata Banten yang artinya, jika terbangun tentunya akan menjadi ikon Provinsi Banten.
"Masjid Al Jabbar Bandung itu anggarannya dari provinsi, harusnya MTB begitu tapi tergantung dari provinsi punya kemauan atau tidak. Kita sudah komunikasi, tinggal harapan kami bupati yang meneruskannya, dan berharap juga bisa minta bantuan ke suaminya menteri desa karena dia punya akses banyak mungkin bisa bantu," tuturnya.