Belum Ada Dana untuk Kelanjutan Pembangunan MTB, Yayasan Al Bahru Masih Cari

Rabu 27-08-2025,21:50 WIB
Reporter : Agung Gumelar
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Yayasan Al Bah­ru sampai sekarang masih mencari dana untuk terwu­judnya keberlanjutan pem­­bangunan Masjid Terapung Banten (MTB) di Cinangka.

Pasalnya, belum ada in­ves­tor, simpatisan, Peme­rintah Provinsi (Pemprov) Banten, maupun pemerintah pusat yang mau memberikan dana untuk keberlanjutan pembangunan MTB tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Al Bahru Ahmad Taufik Nuriman kepada war­tawan seusai me­lak­sa­nakan penandatanganan MoU de­ngan Pemkab Serang di Pen­dopo Bupati Serang, Rabu (27/8).

Taufik mengatakan, MoU dengan Pemkab Serang ini hanya sebatas memberikan dukungan perihal konsep pembangunannya, lalu per­izinannya dan sebagainya, tidak membahas tentang ban­tuan anggaran.

Karena, pihaknya tidak ingin melibatkan Pemkab Serang dalam penganggaran pembangunan MTB, yang menurutnya lebih baik digu­nakan untuk kebutuhan yang lebih penting.

"Kami tidak ingin mengan­dalkan anggaran dari Pem­kab Serang, lebih baik digu­nakan untuk keperluan lain, jangan sampai terganggu anggaran ini hanya untuk bangun masjid. Tapi, kalau mau bantu ya tidak masalah juga, ter­gantung dari Pem­kab Serang, apakah mau membantu anggarannya atau tidak," katanya.

Mantan Bupati Serang dua periode ini mengaku, masih mencari sumber anggaran­­­nya untuk keberlanjutan pem­bangunan MTB, baik dari perusahaan berupa CSR, sim­patisan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat.

Sehingga, belum diketahui kapan target pembangunannya bisa dimulai, namun untuk anggaran yang akan digunakan nilainya sekitar Rp100 miliar.

"Yang paling penting itu nyari dana, tanpa dana tidak akan bisa melanjutkan bangun MTB, ya ada berbagai macam anggaran yang bisa didapat­kan, bisa dari CSR perusahaan, simpatisan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat. Mulai pembangunannya, ter­­gantung dananya kalau sudah siap kita lanjutkan, nilainya kurang lebih Rp100 miliar untuk bangun MTB," ujarnya.

Dikatakan Taufik, upaya yang dilakukan dalam mencari dananya baru sebatas komu­­nikasi, baik dengan simpatisan, perusahaan, Pemprov Banten, maupun pemerintah pusat.

Dari semuanya, belum ada satupun yang setuju menyata­kan bakal membantu Yayasan Al Bahru untuk memberikan dananya membangun MTB.

"Belum ada, Insyaallah jika Allah SWT sudah menghendaki untuk membantu, tidak akan terduga anggarannya bakal darimana datangnya, yakin saja percaya saja. Sudah komunikasi dengan Pemprov Banten, maupun perusahaan namun belum ada kepastian," ucapnya.

Taufik mencontohkan, de­ngan pembangunan Masjid Al Jabbar Bandung yang di­danai oleh Pemprov Jawa Ba­rat, maka harusnya MTB pun bisa didanai juga oleh Pemprov Banten.

Karena, nama pemba­­ngun­an­­nya menggunakan kata Banten yang artinya, jika ter­bangun tentunya akan men­jadi ikon Provinsi Banten.

"Masjid Al Jabbar Bandung itu anggarannya dari provinsi, harusnya MTB begitu tapi tergantung dari provinsi punya kemauan atau tidak. Kita sudah komunikasi, tinggal harapan kami bupati yang meneruskannya, dan berharap juga bisa minta bantuan ke suaminya menteri desa karena dia punya akses banyak mung­kin bisa bantu," tuturnya.

Kategori :