grup disway
BJB NOVEMBER 2025

Karakter Santun Harus Dibangun Sejak Dini

Karakter Santun Harus Dibangun Sejak Dini

SAMBUT SISWA: Siswa SDN Kronjo I saat di sambut oleh guru di halaman depan sekolah sebagai salah satu penyemangat kepada siswa.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Mem­ba­ngun sikap santun pada anak usia dini adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. Sikap ini tidak hanya tentang tata krama, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kepribadian yang baik.  

Anak-anak yang memiliki sikap sopan santun cende­rung lebih mudah bergaul, lebih dihormati, dan lebih siap untuk menghadapi tan­tangan hidup. Dalam konteks ini, peran guru sangat penting untuk selalu menunjukkan sikap ramah, tersenyum, dan berbicara dengan cara yang sopan. 

Pendidikan karakter, yang melibatkan proses kognitif dan afektif dalam mengenali, mencintai, dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan, berfungsi sebagai dasar yang kokoh dalam membentuk karakter anak. Nilai-nilai tersebut ber­tumpu pada prinsip ke­sopanan dan rasa hormat, yang menjadi pilar utama dalam proses pendidikan karakter.

Kepala SDN Kronjo I Roh­mulyati mengatakan, pem­ba­ngunan karakter merupa­kan aspek penting dalam pen­didikan. Karakter men­cakup standar-standar batin yang tercermin dalam berba­gai kualitas diri. Menurutnya, pendidikan tidak hanya se­ka­dar mentransfer pengeta­huan, tetapi yang lebih pen­ting adalah kapasitas untuk membentuk kepribadian sehingga mereka menjadi lebih baik, lebih ramah, serta lebih etis dan estetis dalam interaksi sehari-hari. 

”Pendidikan ialah dunia yang sangat terkait dengan generasi muda Indonesia, di mana melalui pendidikan karakter seseorang dapat terbentuk. Pendidikan adalah faktor utama dalam pem­bentukan pribadi manusia. Sopan santun adalah sikap yang mencerminkan peng­hargaan, penghormatan, eti­ka, dan moral,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (30/11).

Rohmulyati menambahkan, walaupun tidak tertulis secara formal, norma kesopanan di lingkungan sosial menjadi aturan yang diterima oleh masyarakat. Ini karena peran­nya dalam mengurangi kon­flik yang dapat terjadi. Keso­panan ini dapat diwujudkan melalui perilaku, sikap, dan tutur kata yang santun. 

”Sikap sopan santun pada anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua me­num­buhkan aspek-aspek budi pekerti yang positif. Se­bagai hasil dari kasih sa­yang dan perawatan orang tua, nilai-nilai luhur budi pekerti dapat tertanam dan diinternalisasi oleh anak. Sikap sopan santun memiliki keterkaitan erat dengan mo­ralitas,” paparnya.

Ia menjelaskan, pembiasa­an perilaku yang baik, seperti bersalaman dan mengucap­kan salam, penting ditanam­kan sejak usia dini. Hal ini bertujuan agar anak terbiasa melakukannya secara alami. Sopan santun tercermin da­lam perilaku positif, meliputi cara berkomunikasi, berinte­raksi, dan mengekspresikan diri dalam berbagai situasi.

Sopan santun dapat dike­nal­kan pada anak sejak ber­ada di jenjang sekolah TK, dapat diterapkan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Contohnya, anak diajarkan mengucapkan salam, meng­hormati guru dengan men­cium tangan, dan berdoa dengan tertib.(ran)

Sumber: