Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana
Apel Siaga Bencana di Kawasan Situ Cipondoh, Kota Tangerang di Pimpin Wali Kota Sachrudin. -(Ahmad Syihabudin/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, CIPONDOH — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Kota Tangerang saat ini telah memasuki musim penghujan. Intensitas curah hujan diperkirakan meningkat hingga awal 2026.
“Secara umum Kota Tangerang sudah masuk musim hujan. Hampir seluruh wilayah sudah mengalaminya,” kata Kepala BMKG Tangerang, Margiono usai mengikuti Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi di kawasan Situ Cipondoh, Rabu 10 Desember 2025.
Ia menjelaskan, informasi terkait potensi peningkatan curah hujan tersebut telah disampaikan kepada Pemerintah Kota Tangerang sebagai dasar kesiapsiagaan bencana, khususnya bencana hidrometeorologi.
“BMKG memprediksi intensitas curah hujan akan meningkat mulai akhir Desember 2025 hingga awal 2026, bahkan berpotensi berlangsung sampai bulan Maret,” ujarnya.
Menurut Margiono, puncak musim hujan di Kota Tangerang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026.
Terkait kondisi cuaca belakangan ini yang panas pada siang hari dan hujan pada sore hingga malam, Margiono menyebut fenomena tersebut merupakan hal yang wajar.
“Kondisi panas disertai hujan ini biasa terjadi, terutama saat masa transisi menuju musim penghujan seperti sekarang,” jelasnya.
Kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Kota Tangerang.
Apel Siaga Bencana ini berlangsung di Kawasan Situ Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Rabu 10 Desember 2025. Dipimpin Wali Kota Tangerang Sachrudin. Dihadiri oleh Basarnas, BMKG Kota Tangerang, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), aparat kewilayahan, komunitas relawan, serta unsur masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, mengatakan apel siaga ini bertujuan untuk melihat dan memastikan kesiapan personel, peralatan, serta sarana dan prasarana dari seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
“Apel siaga ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menyiapkan seluruh personel, alutsista, serta menguji pelaksanaan simulasi dan koordinasi antarinstansi, baik dari pemerintah daerah, instansi vertikal, relawan, hingga unsur kewilayahan,” ujar Mahdiar.
Ia menjelaskan, kegiatan ini penting untuk membangun kemudahan koordinasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana, sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan terintegrasi.
Mahdiar menyebutkan, BPBD Kota Tangerang telah memetakan sejumlah potensi kerawanan bencana, mulai dari banjir, kebakaran, cuaca ekstrem, gempa bumi, hingga tsunami. Namun, bencana yang paling perlu diantisipasi saat ini adalah banjir dan kebakaran.
“Antisipasi Banjir, Wilayah timur Kota Tangerang seperti Larangan, Ciledug, dan Karang Tengah menjadi kawasan yang cukup rawan. Sementara wilayah barat hingga akhir tahun ini relatif kondusif,” jelasnya.
Sumber:
