grup disway
BJB NOVEMBER 2025

Banjir Rob Melanda Dua Kecamatan

Banjir Rob Melanda Dua Kecamatan

BANJIR ROB: Bencana banjir rob melanda wilayah pesisir Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Mauk dan Kecamatan Kosambi.-(Pusdalops BPBD For Tangerang Ekspres )-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Bencana banjir rob (pasang air laut) melanda wilayah pesisir Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Mauk dan Kecamatan Kosambi. Rumah-rumah yang ditempati ribuan Kepala Keluarga (KK) di dua kecamatan tersebut terendam. 

Di Kecamatan Mauk, banjir rob terjadi sejak Selasa, 2 Desember 2025. Sedangkan di wilayah Kosambi, terjadi sejak Kamis, 4 Desember 2025. 

Laporan dari Pos Damkar Mauk dan Posko Kosambi mengonfirmasi dampak banjir rob yang tidak menentu waktunya tersebut. Di Kampung Pelelangan, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, banjir rob dilaporkan terjadi secara berkelanjutan sejak 2 Desember 2025 hingga sekarang. Total rumah terdampak 390 rumah. Ketinggian air diperkirakan 10 sampai 20 centimeter. Hingga laporan terakhir disampaikan, kondisi banjir rob di Kecamatan Mauk dilaporkan belum surut. 

Banjir rob juga terjadi di Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, pada Kamis, 4 Desember 2025. Data dampak di Kosambi dihitung berdasarkan Kepala Keluarga (KK) total 729 KK. Berbeda dengan Mauk, dilaporkan bahwa kondisi banjir rob di sebagian wilayah Kecamatan Kosambi sudah berangsur surut. 

Tim penanggulangan bencana di Pos Damkar Mauk dan Posko Kosambi terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak, mengingat waktu datangnya banjir rob yang tidak menentu dan dapat terjadi kapan saja. Sumber informasi Pusdalops BPBD Kabupaten Tangerang, Minggu, 7 Desember 2025. 

Sebelumnya, fenomena rob juga dilaporkan terjadi di kawasan wisata Pulau Cangkir menjelang akhir bulan. Meskipun demikian, pengurus lokal memastikan dampak rob tersebut masih minim, hanya berlangsung singkat, dan tidak mengganggu aktivitas wisatawan secara signifikan. 

Ketua RT setempat, Haji Abdul Gofur, yang juga pedagang di kawasan tersebut, membenarkan adanya kenaikan air pasang. 

“Memang di sini sudah seperti biasa, kalau mau akhir tahun itu ada rob. Tapi para pengunjung tidak usah takut. Ini hanya terjadi sekitar setengah jam atau paling lama satu jam,” tuturnya, Jumat (5/12). 

Menurut keterangan Gofur, rob yang terjadi pada Kamis lalu memiliki durasi yang sangat singkat. Kenaikan air terjadi sekitar pukul 08.00 WIB dan sudah mulai surut pada pukul 09.00 WIB. 

“Ketinggian semata kaki,” jelasnya dengan nada rendah dan gaya bicara yang santun. 

Area yang terdampak pun terbatas, hanya di lapangan dan jalan masuk kawasan. Hal ini menunjukkan bahwa bangunan di atas air dan sebagian besar area wisata tidak terendam. 

Pengurus lokal di Pulau Cangkir mengimbau calon wisatawan untuk tidak khawatir berlebihan. Meskipun terjadi rob, durasinya yang pendek dan ketinggian air yang rendah membuat kondisi wisata cepat kembali normal. 

“Tidak semua wilayah terdampak, hanya dari lapangan doang sampai jalan mau masuk,” tutup Gofur. (zky)

 

Sumber: