Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana
Apel Siaga Bencana di Kawasan Situ Cipondoh, Kota Tangerang di Pimpin Wali Kota Sachrudin. -(Ahmad Syihabudin/Tangerang Ekspres)-
Meski demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan mengingat prediksi dari BMKG yang menyatakan curah hujan masih cukup tinggi hingga Februari atau Maret mendatang.
Dalam apel siaga tersebut, sekitar 650 personel dari berbagai instansi diterjunkan. Mahdiar menegaskan bahwa kekuatan personel dan sarana prasarana yang dimiliki instansi terkait sebenarnya jauh lebih besar.
“Yang ditampilkan hari ini merupakan simbol dan gambaran sebagian kecil dari sarana dan prasarana yang dimiliki. Basarnas, PMI, relawan, ORARI, dan unsur lainnya telah menunjukkan kesiapan yang baik dan siap diterjunkan jika terjadi bencana di Kota Tangerang,” tutup Mahdiar.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan apel kesiapsiagaan terhadap Bencana Hidrometeorologi digelar sebagai upaya antisipasi terhadap potensi yang dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah Kota Tangerang.
“Bencana bisa terjadi kapan saja dan tidak pernah kita duga. Karena itu, Kota Tangerang menetapkan siaga bencana dengan melibatkan seluruh komponen, baik pemerintah, lembaga terkait, hingga masyarakat,” ujar Sachrudin.
Ia berharap, penetapan siaga bencana ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
“Kami mengajak semua unsur, mulai dari organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, sampai warga untuk bergerak bersama, agar potensi bencana bisa diminimalkan,” katanya.
Sachrudin juga mendorong camat dan lurah untuk aktif melibatkan masyarakat dalam kesiapsiagaan dini di lingkungan masing-masing. Informasi dari masyarakat dinilai penting sebagai dasar pengambilan langkah cepat di lapangan.
Terkait kesiapan sarana dan prasarana, pemerintah memastikan seluruh peralatan penanggulangan bencana telah dilakukan pengecekan dan dalam kondisi berfungsi dengan baik. Pada tahun ini, Pemkot Tangerang juga menambah sejumlah peralatan, termasuk pompa air dan perlengkapan pendukung lainnya.
Selain fokus pada kesiapsiagaan di wilayahnya, Pemkot Tangerang turut mendorong masyarakat menunjukkan kepedulian terhadap daerah lain yang terdampak bencana. Sachrudin mengaku telah menginstruksikan BPBD Kota Tangerang dan dinas terkait untuk mengirimkan bantuan bagi korban banjir di Sumatra dan Aceh.
“Donasi yang terkumpul mencapai Rp477 juta dan akan disalurkan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Selain itu, personel juga akan dikirim untuk membantu di lokasi bencana,” ujarnya.
Dalam upaya mengantisipasi banjir di Kota Tangerang, berbagai langkah terus dilakukan, antara lain peninggian turap di wilayah rawan seperti Periuk, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane, dan Kali Angke, serta normalisasi sungai yang berkelanjutan.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Bukan lagi soal kewenangan, tetapi bagaimana kita bersama-sama mengantisipasi dan mengatasi banjir di Kota Tangerang,” tegas Sachrudin.
Ia pun mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini guna meminimalkan risiko bencana. (din)
Sumber:

