BJB NOVEMBER 2025

Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Januari-Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Apel Siaga Bencana di Kawasan Situ Cipondoh, Kota Tangerang di Pimpin Wali Kota Sachrudin. -(Ahmad Syihabudin/Tangerang Ekspres)-

Meski demikian, kewaspa­daan tetap ditingkatkan me­ngingat prediksi dari BMKG yang menyatakan curah hujan masih cukup tinggi hingga Februari atau Maret men­da­tang.

Dalam apel siaga tersebut, sekitar 650 personel dari ber­bagai instansi diterjunkan. Mahdiar menegaskan bahwa kekuatan personel dan sarana prasarana yang dimiliki ins­tansi terkait sebenarnya jauh lebih besar.

“Yang ditampilkan hari ini merupakan simbol dan gam­baran sebagian kecil dari sa­rana dan prasarana yang dimiliki. Basarnas, PMI, rela­wan, ORARI, dan unsur lain­nya telah menunjukkan ke­siapan yang baik dan siap di­terjunkan jika terjadi ben­cana di Kota Tangerang,” tutup Mahdiar. 

Wali Kota Tangerang Sach­rudin mengatakan apel kesiap­siagaan terhadap Bencana Hidrometeorologi digelar se­ba­gai upaya antisipasi ter­hadap potensi yang dapat ter­jadi sewaktu-waktu di wi­layah Kota Tangerang.

“Bencana bisa terjadi kapan saja dan tidak pernah kita duga. Karena itu, Kota Tange­rang menetapkan siaga ben­cana dengan melibatkan se­luruh komponen, baik pe­merintah, lembaga terkait, hingga masyarakat,” ujar Sach­rudin.

Ia berharap, penetapan siaga bencana ini dapat mening­katkan kesiapsiagaan dan ke­pedulian seluruh lapisan masyarakat dalam meng­ha­dapi potensi bencana.

“Kami mengajak semua un­sur, mulai dari organisasi ke­pemudaan, tokoh masya­rakat, sampai warga untuk bergerak bersama, agar po­tensi bencana bisa diminimal­kan,” katanya.

Sachrudin juga mendorong camat dan lurah untuk aktif melibatkan masyarakat dalam kesiapsiagaan dini di ling­kungan masing-masing. In­formasi dari masyarakat dinilai penting sebagai dasar peng­ambilan langkah cepat di la­pangan.

Terkait kesiapan sarana dan prasarana, pemerintah me­mastikan seluruh peralatan penanggulangan bencana te­lah dilakukan pengecekan dan dalam kondisi berfungsi dengan baik. Pada tahun ini, Pemkot Tangerang juga me­nambah sejumlah peralatan, termasuk pompa air dan per­lengkapan pendukung lainnya.

Selain fokus pada kesiap­siagaan di wilayahnya, Pemkot Tangerang turut mendorong masyarakat menunjukkan ke­pedulian terhadap daerah lain yang terdampak bencana. Sachrudin mengaku telah menginstruksikan BPBD Kota Tangerang dan dinas terkait untuk mengirimkan bantuan bagi korban banjir di Sumatra dan Aceh.

“Donasi yang terkumpul mencapai Rp477 juta dan akan disalurkan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Selain itu, personel juga akan dikirim untuk membantu di lokasi bencana,” ujarnya.

Dalam upaya mengantisipasi banjir di Kota Tangerang, berbagai langkah terus dila­kukan, antara lain peninggian turap di wilayah rawan seperti Periuk, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane, dan Kali Angke, serta normalisasi su­ngai yang berkelanjutan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Bukan lagi soal ke­wenangan, tetapi bagaimana kita bersama-sama meng­an­tisipasi dan mengatasi banjir di Kota Tangerang,” tegas Sach­rudin.

Ia pun mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan me­ningkatkan kesiapsiagaan sejak dini guna meminimalkan risiko bencana. (din)

Sumber: