Kota Tangerang Darurat Sampah, Pemkot Gandeng Kejari Urus Pengelolaan Sampah

Wali Kota Tangerang, Sachrudin.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Kota Tangerang dinilai memasuki era darurat Sampah. Hal ini disumbang dari maraknya praktik pembuangan sampah ilegal. Selain itu, ada limbah perusahaan yang tidak dikelola sehingga menjadi ancaman kehidupan masyarakat.
”Negara kita sedang darurat Sampah bukan hanya Kota Tangerang. Semua daerah mengalaminya. Kita terus berupaya, sedang berusaha, bersama pak Kasi Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara) Kejaksaan Negeri Kota Tangerang untuk pendampingan dalam mengelola sampah yang saat ini sedang menjadi masalah,” ungkap Wali Kota Tangerang, Sachrudin dalam sambutan peluncuran aplikasi Sobat Dukcapil di hadapan Ketua RT dan RW se-Kota Tangerang, di Puspemkot Tangerang, belum lama ini.
Sachrudin mengajak pengurus RT dan RW membangun kesadaran warganya dengan mengedukasi pengelolaan sampah di hulu dengan melakukan pemilahan sampah rumah tangga.
Dia menekankan, seluruh elemen masyarakat untuk dapat melakukan pemilahan sampah. Membangun kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah di hulu itu menjadi suatu keharusan.
”Jadi penyelesaian masalah sampah maupun banjir harus dimulai dari hulu, gak bisa dari tengah atau diujung. Maka itu, kita harus bangun kesadaran masyarakat untuk memperkuat pengelolaan sampah di hulu,” jelasnya.
”Pemilahan sampah di hulu itu sangat baik, di sebelah rumah saya, di masjid ada kegiatan sedekah sampah. Hasil dari pengumpulan sampah anorganik setiap bulannya bisa memberikan bantuan sosial dari hasil pengumpulan sampah. Jadi apabila sampah di hulu di kelola dengan baik akan menjadi berkah, memiliki nilai ekonomi,” paparnya lagi.
Oleh karenanya, pemilahan sampah di hulu menjadi langkah penting untuk mengurangi timbulan sampah. Membiasakan masyarakat melakukan pemilahan sampah salah satu langkah paling fundamental.
“Maka itu edukasi kepada masyarakat perlu terus digalakkan agar tumbuh kesadaran bersama dalam mengelola sampah secara benar dan berkelanjutan,” kata Sachrudin.
“Kalau kita bisa menyelesaikan sampah di hulu, maka persoalan di hilir akan jauh lebih ringan. Pemilahan sampah rumah tangga adalah kunci,” tegasnya lagi.
Dia menyampaikan, Pemkot Tangerang telah membangun sekaligus mengoperasikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST 3R) di setiap zona tengah.
TPST3R tersebut bukan hanya tempat pengolahan sampah, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan transformasi perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara bijak serta pemberdayaan masyarakat.
Dia berharap, keberadaan TPS3R di setiap wilayah dapat membangun kesadaran masyarakat dalam berkolaborasi mengelola sampah guna mengurangi timbulan sampah tersebut.
”Melalui pengelolaan yang baik, selain mengurangi timbulan, sampah dapat menjadi sumber daya ekonomi. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dapat dipilah dan dijual kembali atau didaur ulang menjadi produk bernilai guna,” pungkasnya. (ziz)
Sumber: