BJB NOVEMBER 2025

Kota Tangsel Darurat Sampah

Kota Tangsel Darurat Sampah

Camat Serpong Syaifuddin menyemprot cairan penghilang bau ditumpukan sampah depan Puskesmas Serpong, Jalan Raya Pahlawan Seribu, Kota Tangsel, Minggu 14 Desember 2025. (Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Kota Tangerang Selatan (Tangsel) darurat sampah. Penumpukan sampah di berbagai sudut ruas jalan dan permukiman warga terjadi beberapa hari terakhir. Aroma busuk merebak dan mengganggu kenyamanan warga. 

Tumpukan sampah tersebut ditemukan seperti di kolong flayover Ciputat, di trotoar depan Puskesmas Serpong 1, di depan Pasar Cimanggis Ciputat dan sejumlah titik lainnya. 

Sampah-sampah tersebut belum terangkut karena kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, yang berada di Kecamatan Serpong tengah menjalani perbaikan dan penataan konstruksi, khususnya di area landfill 3. Sehingga sampah yang biasanya dibuang kesana mengalami kendala dan terjadi penumpukan.

Pantauan di lapangan, sampah yang ada kolong di flayover Ciputat dan di depan Puskesmas Serpong 1 pada Minggu, 14 Desember 2025 telah ditutup menggunakan terpal oleh pihak kecamatan masing-masing. Sebelum ditutup, tumpukan sampah tersebut disemprot menggunakan cairan untuk pengurangi bau dari sampah tersebut.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, kondisi penumpukan sampah dibeberapa titik di wilayahnya terjadi karena TPA Cipeucang tengah menjalani perbaikan dan penataan konstruksi, khususnya di area landfill 3.

“TPA Cipeucang sedang dalam tahap perbaikan dan penataan konstruksi dan timbunan sampahnya, sehingga memang dalam beberapa hari belakangan sampah tidak dapat masuk dulu,” ujar.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengatakan, perbaikan saat ini difokuskan pada landfill 3 di TPA Cipeucang dan ditargetkan selesai pada akhir bulan ini. Setelah proses tersebut rampung, area landfill kembali bisa menampung sampah dari seluruh wilayah Tangsel. Selain mengandalkan TPA Cipeucang.

Pihaknya saat ini sedang menyiapkan solusi jangka panjang melalui PSEL. "PSEL sudah kita ajukan peminatannya dan masih menunggu tahap berikutnya dari KLH,” tutupnya.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menambahkan, untuk mengatasi persoalan sampah pihaknya terus mencari berbagai solusi yang memungkinkan, sambil pihaknya melakukan penataan di TPS Cipeucang

"Memang meberapa waktu lalu terjadi longsoran di TPS Cipeucang, bahkan material longsoran sempat masuk ke aliran sungai. Menindaklanjuti hal tersebut, saat ini kita sedang melakukan berbagai upaya penanganan, antara lain pemasangan bronjong, pembangunan dinding penahan, penguatan dan perkuatan lereng, serta penataan dan pembukaan akses jalan menuju lahan yang masih dapat dimanfaatkan, termasuk akses menuju permukiman warga," ujarnya kepada wartawan, Senin (15/12).

Pilar menambahkan, selain penanganan fisik, pihaknya juga sedang melakukan komunikasi dan pendekatan dengan masyarakat sekitar, agar operasional TPA Cipeucang dapat berjalan secara maksimal dan tetap memperhatikan aspek keselamatan serta lingkungan. 

Beberapa ruas akses sudah mulai dapat dilalui dengan lancar. Namun, pada kondisi tertentu, operasional di TPA Cipeucang masih harus dilakukan secara terbatas dan bahkan ditahan untuk faktor keamanan. 

"Saya ingin menekankan bahwa kondisi ini seharusnya tidak menjadi kesempatan yang terbuang. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya masih terdapat sebagian area TPA Cipeucang yang sebenarnya dapat dimanfaatkan secara optimal, apabila ditangani dengan pendekatan teknis, lingkungan, dan sosial yang tepat," jelasnya

Oleh karena itu, ke depan diperlukan penanganan terpadu dan berkelanjutan, agar TPA Cipeucang tidak hanya aman dioperasikan, tetapi juga benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi pengelolaan persampahan Kota Tangsel.

Sumber: