Masih Belum Dapat Perhatian Serius, Lima Pasar Terbengkalai

Masih Belum Dapat Perhatian Serius, Lima Pasar Terbengkalai

Pasar Lebak Wangi di Kecamatan Walantaka, Kota Serang terbengkalai, Rabu (27/8). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Di balik fokus Peme­rintah Kota (Pemkot) Serang yang tengah gencar menata dan meren­canakan pembangunan kembali Pasar Induk Rau, ternyata ada persoalan lain yang belum terse­­lesaikan.

Setidaknya terdapat lima pasar di Kota Serang yang kondisi­­nya terbengkalai dan hingga kini belum mendapat perhatian serius.

Kelima pasar tersebut adalah Pasar Taktakan, Pasar Lebak Wangi, Pasar Jenggot, Pasar Jakung, serta Sentra Industri Kecil Menengah (IKM).

Ironisnya, pasar-pasar yang dibangun dengan tujuan menun­jang aktivitas ekonomi masyarakat itu kini justru mangkrak. Beberapa di antaranya dipenuhi rumput liar dan tidak lagi dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Wali Kota Serang, Budi Rustandi mengakui bahwa keterbatasan fiskal menjadi alasan utama pena­­nganan belum bisa dilakukan se­ca­ra serentak. Namun, ia memas­tikan bahwa perbaikan terhadap pasar-pasar tersebut tetap menjadi perhatian pemerintah.

“Iya nanti kita bertahap ya, kita kan fiskalnya tahu sendiri keadaannya. Tapi tetap itu semua diverifikasi oleh pe­merintah mana pasar yang jalan dan mana yang tidak. Tentunya ini cara bertahap dengan kemampuan fiskal kita,” ungkapnya, Rabu (27/8).

Budi menegaskan, untuk saat ini prioritas pemerintah masih berfokus pada Pasar Rau.

“Yang pasti itu semua nanti akan diperbaiki. Kalau untuk Pasar Rau kita fix akan kita bangun. Kalau untuk lima pasar itu nanti kita lihat ka­jiannya,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Serang, Roni Alfanto, menilai pemerintah harus segera mengevaluasi keberadaan lima pasar yang terbengkalai tersebut.

“Lima pasar itu janji politik, tentunya harus disikapi dan dilaksanakan. Terkait ada be­be­­­rapa pasar yang terbeng­­kalai, ini perlu evaluasi menye­luruh,” tegasnya.

Ia juga menekankan agar dinas terkait lebih proaktif dalam menghidupkan pasar. “Dinas harus aktif menjaga aset pemerintah agar tidak rusak dan tidak terpelihara. Selain itu, harus kreatif me­ngundang para pedagang supaya pasar kembali hidup,” ujarnya.

Namun, Roni mengingatkan bahwa keberadaan pedagang tidak cukup tanpa dukungan pengunjung. 

“Kendala biasa­­nya pedagang menyampaikan pengunjung sepi, jadi tidak bisa berdagang. Artinya, semuanya harus ikhtiar bersama-sama untuk menghidupkan kembali pasar-pasar tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, kunci agar pasar ramai adalah mencip­takan daya tarik bagi pembeli. 

Sumber: