Bangli di Irigasi Jalan Kalibaru Gaga Didata

Banjir di Jalan Kalibaru Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, telah mengering Senin (4/8). (Zakky Adnan/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Camat Pakuhaji Mohamad Supriyatna menyatakan akan mendata jumlah bangunan liar (Bangli) yang menutupi saluran irigasi, di Jalan Kalibaru Gaga, Kampung Kamal, Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
"Jadi, hasil pendataan itu sebagai bahan report (laporan), apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau ditanyakan," ucapnya, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, penyebab banjir di Jalan Kalibaru Gaga, salah satunya adalah pendangkalan saluran irigasi. Meski saat ini, banjir di jalan sudah mengering pasca dibuatkan sodetan ke Sungai Cisadane, itu merupakan penanganan emergensi.
"Sesuai arahan Pak Bupati Tangerang, langkah awal harus ada penanganan emergensi," tuturnya.
Pantauan wartawan, sejumlah bangunan liar berdiri di atas saluran irigasi di Jalan Kalibaru Gaga, Desa Kalibaru. Ada yang bangunan permanen, ada juga yang non permanen. Terlihat juga, tidak ada air di saluran irigasi di jalan tersebut akibat pendangkalan.
Sebelumnya, Kepala Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, H. M Shoddikin kecewa dengan kinerja pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, dalam upaya jangka pendek penanganan banjir Jalan Kalibaru Gaga.
H. M Shoddikin mengungkapkan, sekaliber pihak BBWS Ciliwung Cisadane, hanya sekadar menggunakan tenaga manusia untuk mengeruk irigasi dalam upaya penanganan banjir Jalan Kalibaru Gaga sejak Sabtu pekan lalu.
"Berbeda dengan pihak BBWS Ciliwung Cisadane, setelah ada kunjungan Pak Bupati Tangerang (Moch Maesyal Rasyid) pada Jumat pekan lalu, keesokannya pihak Pemkab Tangerang langsung menurunkan 1 ekskavator untuk bikin 2 sodetan dari arah Jalan Kalibaru Gaga menuju Sungai Cisadane," ungkapnya.
Bahkan, menurut H. M Shoddikin, pihak Unit Pengelola Irigasi (UPI) BBWS Ciliwung Cisadane, belum terdapat tanda-tanda berupaya menertibkan bangunan liar di wilayah hilir irigasi yakni, Desa Kalibaru dan Desa Kohod.
"Padahal, pihak UPI BBWS Ciliwung Cisadane tinggal minta pendampingan ke Pemkab Tangerang, kalau ada niat menertibkan bangunan liar di atas irigasi yang masuk wilayah hilir yakni, Desa Kalibaru dan Desa Kohod," ucapnya.
Akhirnya, ditambahkan H. M Shoddikin, dirinya secara swadaya mengeruk irigasi di lokasi yang sudah dikeruk oleh pihak BBWS Ciliwung Cisadane hanya dengan tenaga manusia itu, menggunakan ekskavator yang dipinjamnya. (zky)
Sumber: