Dapat Uang Kerohiman, 15 Bangli di Bahu Rel Kereta Dibongkar

Dapat Uang Kerohiman, 15 Bangli di Bahu Rel Kereta Dibongkar

Sejumlah bangli di bahu rel kereta, tepatnya di bawah jembatan dua, Rangkasbitung yang sudah dibongkar, Selasa (9/9). (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Sebanyak 15 rumah yang berada di bahu jalan rel kereta api jurusan Rangkasbitung - Merak akhirnya dibongkar dengan swadaya masing-masing pemilik bangunan. 

Bangunan liar (bangli) tepat di bawah jembatan dua Kampung Lebak Sambel, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung yang ditertibkan tersebut, pemiliknya mendapatkan uang kerohiman dari PT KAI, masing-masing Rp3 - 6 juta sesuai fisik bangunan. 

Ade Arispi, tokoh masyarakat setempat menyebut bahwa proses pembongkaran telah dilakukan sejak Sabtu, 6 September lalu. Hampir seluruh bangli telah diratakan dan berjalan dengan damai dan tertib.

"Setelah diberi peringatan, kami warga jelas sudah memahami posisi kami. Tidak ada kejadian represif dari pemerintah maupun pihak PT KAI," kata Ade kepada wartawan di Rangkasbitung, Selasa (9/9). 

Ade mengatakan, proses komunikasi antara pihak PT KAI dan Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Lebak bersa­ma warga berjalan lancar mes­ki ada sejumlah hal yang harus dinegosiasikan.

Hingga pada akhirnya, PT KAI sepakat memberikan uang kerohiman ke setiap rumah yang terdampak dengan besaran Rp3 sampai 6 juta,  menyesuaikan apakah rumah tersebut permanen atau bukan.

"Ada 15 rumah yang dibong­kar. Kalau jumlah KK itu lebih, karena ada rumah yang diisi dua hingga tiga KK sekaligus," ujarnya. 

Ade mengungkapkan, alasan PT KAI meminta warga pindah karena alasan keselamatan. Saat ini, warga yang rumahnya dibongkar pindah ke rumah saudara dan sebagian lainnya mengontrak.

"Yang tinggal di sini mayori­tas memang asli orang Lebak semua. Meski beberapa ada yang datang dari luar," paparnya.

Asda l Pemkab Lebak, Al Kadri menambahkan, Pemkab Lebak ikut melakukan sosia­lisasi kepada warga pemilik bangli secara intens. Sehingga, tercapai kesepakatan antara warga dan PT KAI. 

"Untuk kerohiman di­berikan oleh PT KAI, karena ini meru­pakan program KAI, pemkab hanya membantu mendam­pingi saja," ucapnya. (fad)

Sumber: