Sehari Setelah Penertiban di Pasar Induk Rau, Mayoritas Pedagang Pilih Libur

Sehari Setelah Penertiban di Pasar Induk Rau, Mayoritas Pedagang Pilih Libur

Sejumlah lapak yang disiapkan untuk relokasi pedagang di lantai dua Pasar Induk Rau, Kota Serang masih terlihat kosong, Rabu (30/7). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

“Kita juga tidak mengizinkan berdagang di jalan. Itu kan bangunan liar semua, diba­ngun oleh oknum-oknum lama. Sampai saya lihat ada yang pasang alumunium di pinggir jalan, itu siapa yang pasang? Itu nggak boleh,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menjalankan konsep penataan pasar agar lebih asri dan nyaman, ter­masuk dengan membersihkan area dan membenahi fasilitas.

“Makanya konsep saya se­karang ini babat rumput, agar pasar itu indah. Saya akan terus komitmen menata pasar ini,” pungkasnya.

Hingga Rabu siang, suasana lantai dua Pasar Induk Rau masih tampak lengang dan minim aktivitas. Pemkot Se­rang berharap para pedagang bisa segera menempati lokasi baru agar penataan kawasan pasar bisa berjalan maksimal. 

Sementara itu, Gubernur Banten, Andra Soni, mem­berikan dukungan penuh terhadap langkah Wali Kota Serang dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Induk Rau (PIR). Dukungan ini disam­pai­kan langsung saat Gubernur meninjau lokasi penertiban bersama Wali Kota Serang, Budi Rustandi, pada Rabu (30/7).

Andra mengapresiasi sema­ngat Pemkot Serang dalam merevitalisasi pasar dan me­nata ulang kawasan pusat eko­nomi tersebut. Ia menyebut penertiban ini merupakan langkah awal menuju trans­formasi Kota Serang sebagai kota yang bersih, modern, dan layak huni.

“Saya bersama Wali Kota melihat secara langsung proses penertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang terhadap Pasar Rau, dan saya melihat semangat optimisme dalam rangka merevitalisasi dan menjadikan Kota Serang kota yang bersih, kota modern, dan kota yang maju,” ujarnya. 

Andra juga menilai bahwa dukungan masyarakat terha­dap penertiban ini menjadi sinyal positif bahwa langkah pemerintah mendapat legiti­masi dari warga. Menurutnya, revitalisasi Pasar Rau ber­potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi di Kota Serang dan bahkan di Provinsi Banten.

“Insya Allah, dukungan dari masyarakat juga terlihat, dan kami punya keyakinan bahwa Pasar Rau ini bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, tidak hanya bagi Kota Serang, tetapi juga bagi Provinsi Banten secara keseluruhan,” tegasnya.

Terkait bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Banten, Andra menyatakan bahwa kehadirannya secara langsung merupakan simbol komitmen Pemprov terhadap kebijakan penataan kota yang dijalankan oleh Pemkot Serang.

“Kehadiran saya ke sini salah satunya adalah bentuk duku­ngan kepada Wali Kota, bahwa yang beliau kerjakan sudah benar dan sesuai dengan apa yang pernah disampaikan kepada masyarakat, yaitu menjadikan Kota Serang seba­gai kota yang menyala, kota yang maju,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, me­nyam­but baik kunjungan dan dukungan Gubernur Banten. Ia menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah kota dan provinsi sangat penting untuk mewujudkan Pasar Rau se­bagai pusat ekonomi yang tertata dan representatif.

“Saya mendampingi Guber­nur dalam rangka untuk ber­ko­laborasi terhadap pener­tiban dan pembangunan Pasar Rau ke depan. Insya Allah harapan besar masyarakat Kota Serang mempunyai pasar yang bersih, asri, dan modern,” ungkap Budi.

Ia menyebut, Pemkot Serang akan fokus membangun ba­ngunan utama Pasar Rau, sementara penataan kawasan seperti jalan dan saluran irigasi akan dimohonkan kepada Pemprov Banten.

“Kita rencanakan tahun depan sudah mulai percepatan di anggaran perubahan. Saya dan Gubernur sama-sama dipilih rakyat, dan waktu kami hanya empat tahun, jadi harus cepat agar tidak dibilang cuma omong-omong,” katanya.

Sumber: