Sehari Setelah Penertiban di Pasar Induk Rau, Mayoritas Pedagang Pilih Libur

Sehari Setelah Penertiban di Pasar Induk Rau, Mayoritas Pedagang Pilih Libur

Sejumlah lapak yang disiapkan untuk relokasi pedagang di lantai dua Pasar Induk Rau, Kota Serang masih terlihat kosong, Rabu (30/7). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Sehari setelah pener­tiban pedagang di kawasan Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Rabu (30/7), sebagian besar pedagang belum menempati area relokasi yang telah disiapkan di lantai dua gedung pasar.

Meski lokasi relokasi tersebut sudah tersedia dan dinya­takan siap digunakan, banyak pe­dagang memilih libur sementara waktu sebelum kembali beraktivitas.

Pantauan TANGERANGEKSPRES.ID, ha­nya sedikit pedagang yang terlihat mulai meninjau kios atau area yang menjadi tempat berjualan baru mereka. Sebagian besar masih melakukan survei lokasi dan belum berniat untuk berdagang dalam waktu dekat.

Maysiti, salah satu pedagang nasi uduk, mengaku memilih untuk libur berjualan sementara. Ia ingin melihat kondisi ter­lebih dahulu sebelum me­mutuskan untuk kembali ber­dagang di lantai dua pasar.

“Saya sebelumnya jualan di bawah, berhubung ada pemindahan jadi saya rencana pindah ke lantai 2. Untuk sementara saya libur dulu berjualan, sambil cari tempat dan lihat juga teman-teman pedagang lain. Karena saya lihat masih sepi, jadi mau jualan apa gitu,” ujarnya. 

Ia menambahkan, sebenar­nya seluruh pedagang seha­rusnya sudah pindah sejak malam setelah penertiban. Namun, menurutnya, sebagian pedagang masih bertahan di lokasi lama dan enggan ber­jualan di area relokasi.

"Sebenernya mah seharusnya dari tadi malem juga harus pindah karena pedagang pada bandel sebagian dan pada masih bertahan," ungkapnya.

“Di lantai dua ini saya sudah kebagian satu kios buat jualan, karena tadi diarahkan untuk ditempati di area PMDM (pe­dagang makanan dan minum­an)," tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa kios yang ia tempati dibebas­kan biaya sewa selama tiga bulan dan setelah tiga bulan akan dikenakan biaya ret­ribusi. "Sebelumnya di tempat lama saya nggak ada biaya sewa sama sekali karena jualan di jalan,” jelasnya.

Senada, Arifin, pedagang ikan, juga mengaku belum mulai berdagang. Ia memilih melihat situasi terlebih dahulu sebelum memutuskan pindah ke lokasi baru.

“Saya lihat-lihat kiosnya dulu, nanti kalau buat pindah mah gimana nan­ti, karena masih sepi juga. Kalau fasilitas, semoga area relokasinya diperhatikan, terus juga penerangannya diperbaiki karena terlihat gelap dan suram. Jadi biar pengunjung nyaman buat belanja,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, me­ngimbau para pedagang untuk mendukung penataan pasar demi kebaikan bersama.

“Tentunya saya mohon ker­jasama dari para PKL untuk mendukung program saya agar Pasar Rau ini bisa ter­bangun dengan bagus. Kalau sudah bagus, pasti semuanya juga mau masuk ke dalam,” katanya.

Menurutnya, bangunan-ba­ngunan liar di pinggir jalan selama ini dibangun oleh oknum tanpa izin.

Sumber: