BJB NOVEMBER 2025

Pembangunan Pedestrian Royal Dikebut

Pembangunan Pedestrian Royal Dikebut

Kepala DPUPR Kota Serang Iwan Sunardi, sedang meninjau pembangunan di kawasan Royal, Kota Serang, Kamis (13/11). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang memastikan proyek penataan Pedestrian Royal di kawasan Pasar Royal Baroe berjalan sesuai dengan perencanaan. 

Proyek strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tersebut terus dikebut dan kini progresnya sudah mencapai sekitar 35 persen.

Kepala DPUPR Kota SerangIwan Sunardi, mengatakan pembangunan Pedestrian Royal merupakan salah satu program unggulan Pemkot Serang yang bertujuan mem­percantik wajah kota sekaligus meningkatkan kenyamanan warga yang beraktivitas di kawasan itu.

“Pedestrian Royal itu pro­gram strategis Pemkot Serang, maka kami intens melakukan pengawasan. Bahkan semua pejabat DPUPR Kota Serang turun langsung melakukan pengawasan,” ujarnya saat meninjau kawasan Royal, Kamis (13/11).

Ia menambahkan, pihaknya juga secara rutin melakukan evaluasi terhadap konsultan pengawas dan pelaksana proyek, khususnya dalam hal kualitas pekerjaan di lapangan. Langkah itu dilakukan agar hasil pembangunan sesuai dengan standar dan ekspektasi pemerintah daerah.

“Selain rutin melakukan pengawasan, kami juga rutin melakukan evaluasi kepada konsultan pengawas dan pelaksana terhadap kualitas pekerjaannya,” ujarnya.

Menurut Iwan, DPUPR ingin memastikan pekerjaan Pe­destrian Royal benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. 

“Sehingga program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kota Serang,” paparnya.

Proyek penataan Pedestrian Royal di kawasan Pasar Royal Baroe ini telah dimulai sejak September 2025. Berdasarkan laporan terakhir, progres pe­kerjaan hingga awal November 2025 mencapai 35 persen. Pemerintah menargetkan seluruh pekerjaan rampung pada Desember tahun ini. “Progresnya sudah 35 persen,” katanya. 

Adapun jalur penataan Pe­destrian Royal meliputi ruas Jalan Sultan Agung Tirtayasa, Jalan Juhdi, dan area Taman Sari. Ketiga titik tersebut menjadi fokus utama untuk memperbaiki tata ruang kota sekaligus memperkuat karak­ter kawasan Royal sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan masyarakat Serang.

Dalam rancangan desainnya, proyek Pedestrian Royal me­ngusung konsep kawasan ramah pejalan kaki dan pesepeda. Jalur sepeda dibuat dengan warna hijau di se­panjang sisi jalan dan dibatasi garis putih untuk membedakan antara area sepeda dan trotoar.

Trotoar atau jalur pejalan kaki ditata menggunakan batu paving berwarna abu-abu dan putih, dihiasi bola-bola beton besar di beberapa titik yang berfungsi sebagai elemen pembatas sekaligus memper­cantik tampilan. Pemerintah juga melengkapi jalur pedes­trian dengan garis kuning tim­bul yang menjadi jalur khu­sus bagi penyandang disa­bilitas.

Selain itu, deretan pohon peneduh ditanam secara ter­atur di sepanjang jalur pedes­trian agar area tersebut terasa lebih teduh dan alami. Untuk memperkuat nuansa estetik, lampu bergaya klasik juga dipasang di sejumlah titik sebagai pencahayaan malam hari.

Penataan tersebut dilakukan agar kawasan Pasar Royal Baroe tak hanya terlihat rapi, tetapi juga nyaman bagi warga maupun pengunjung. Peme­rintah berharap, wajah baru Pasar Royal Baroe dapat men­jadi daya tarik tersendiri dan menghidupkan kembali ka­was­an lama di pusat Kota Serang.

Sumber: