BJB OKTOBER 2025

Pemkot Serang Kebut Penyerapan Anggaran

Pemkot Serang Kebut Penyerapan Anggaran

Wali Kota Serang Budi Rustandi. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemkot Serang mengebut dalam menyerap APBD Kota Serang Tahun Anggaran 2025 menjelang tutup tahun anggaran. Hal ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar tidak terjadi penumpukan dana yang mengen­dap di kas daerah. Pemerintah daerah diminta memastikan aliran anggaran bergerak ke masyarakat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) wajib memaksimalkan penyerapan anggaran yang telah direncanakan. Ia me­nekankan, perintah pusat tersebut harus dijalankan secara disiplin.

“Iya itu wajib dikebut. Kemenkeu sudah jelas perintahnya, jangan sampai ada uang mengendap di bank. Kita harus putar uang cepat dibelanjakan ke masyarakat agar per­tumbuhan ekonominya jalan,” ujarnya. 

Menurut Budi, anggaran yang beredar di tengah masyarakat akan memberikan efek berantai, termasuk penyerapan tenaga kerja, meningkatnya transaksi usaha, serta perputaran ekonomi lokal. Ia memastikan, apabila ditemukan OPD yang tidak mak­simal dalam realisasi be­lan­ja, akan dilakukan evaluasi.

“Jika nanti belanjanya tidak maksimal, tentunya akan di­evaluasi oleh Pak Sekda. Nanti Pak Sekda laporan kepada saya,” lanjutnya.

Sementara itu, Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin, me­nyampaikan bahwa pihak­nya telah memperketat pe­man­tauan penyerapan ang­garan di seluruh OPD. Ia me­ngaku telah menerima arahan lang­sung dari wali kota untuk me­ngawal progres realisasi belanja hingga akhir tahun anggaran.

“Pak Wali menekankan ke saya, pantau dan monitor te­rus seluruh OPD soal penye­rapan. Tapi alhamdulillah kita masuk 10 besar dalam penye­rapan anggaran terbaik dan pendapatan juga masuk 22 besar terbaik,” kata Nanang.

Meski capaian tersebut cukup baik, Nanang meng­ingatkan seluruh jajaran agar tidak merasa puas. Ia me­negaskan bahwa penyerapan anggaran bukan sekadar pencapaian administrasi, melainkan bagian dari upaya memperkuat pondasi ekonomi daerah.

“Kita jangan merasa jumawa. Yang dikatakan Pak Wali, pe­nyerapan itu dalam rangka menumbuhkan per­eko­no­mian. Target pemerintah pusat kan 8 persen, sedangkan Kota Serang baru di angka 5,8 persen. Alhamdulillah ada peningkatan,” ujarnya.

Ia menerangkan, semakin banyak uang beredar dalam wilayah, maka semakin besar dampaknya terhadap pertum­buhan ekonomi. Karena itu, Pemkot Serang terus men­dorong sektor-sektor peng­gerak ekonomi lokal, termasuk usaha mikro kecil dan me­nengah (UMKM).

“Secara teori ekonomi, ba­nyak uang beredar itu akan punya efek domino. Termasuk UMKM sudah kita tempatkan di beberapa titik, seperti di Royal, Pasar Kepandean, dan Pasar Lama,” ujarnya.

Menjelang sisa waktu sekitar satu bulan menuju akhir ta­hun, pemerintah tetap op­timistis dapat memak­simalkan penyerapan belanja, termasuk belanja modal yang saat ini masih berjalan.

“Tetap berproses. Sekarang tetap kita pantau terus, baik di PBJ maupun di PU, se­muanya kita pastikan jalan,” katanya. (ald)

Sumber: