Pemkot Serang Kebut Penyerapan Anggaran
Wali Kota Serang Budi Rustandi. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemkot Serang mengebut dalam menyerap APBD Kota Serang Tahun Anggaran 2025 menjelang tutup tahun anggaran. Hal ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar tidak terjadi penumpukan dana yang mengendap di kas daerah. Pemerintah daerah diminta memastikan aliran anggaran bergerak ke masyarakat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) wajib memaksimalkan penyerapan anggaran yang telah direncanakan. Ia menekankan, perintah pusat tersebut harus dijalankan secara disiplin.
“Iya itu wajib dikebut. Kemenkeu sudah jelas perintahnya, jangan sampai ada uang mengendap di bank. Kita harus putar uang cepat dibelanjakan ke masyarakat agar pertumbuhan ekonominya jalan,” ujarnya.
Menurut Budi, anggaran yang beredar di tengah masyarakat akan memberikan efek berantai, termasuk penyerapan tenaga kerja, meningkatnya transaksi usaha, serta perputaran ekonomi lokal. Ia memastikan, apabila ditemukan OPD yang tidak maksimal dalam realisasi belanja, akan dilakukan evaluasi.
“Jika nanti belanjanya tidak maksimal, tentunya akan dievaluasi oleh Pak Sekda. Nanti Pak Sekda laporan kepada saya,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah memperketat pemantauan penyerapan anggaran di seluruh OPD. Ia mengaku telah menerima arahan langsung dari wali kota untuk mengawal progres realisasi belanja hingga akhir tahun anggaran.
“Pak Wali menekankan ke saya, pantau dan monitor terus seluruh OPD soal penyerapan. Tapi alhamdulillah kita masuk 10 besar dalam penyerapan anggaran terbaik dan pendapatan juga masuk 22 besar terbaik,” kata Nanang.
Meski capaian tersebut cukup baik, Nanang mengingatkan seluruh jajaran agar tidak merasa puas. Ia menegaskan bahwa penyerapan anggaran bukan sekadar pencapaian administrasi, melainkan bagian dari upaya memperkuat pondasi ekonomi daerah.
“Kita jangan merasa jumawa. Yang dikatakan Pak Wali, penyerapan itu dalam rangka menumbuhkan perekonomian. Target pemerintah pusat kan 8 persen, sedangkan Kota Serang baru di angka 5,8 persen. Alhamdulillah ada peningkatan,” ujarnya.
Ia menerangkan, semakin banyak uang beredar dalam wilayah, maka semakin besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Pemkot Serang terus mendorong sektor-sektor penggerak ekonomi lokal, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Secara teori ekonomi, banyak uang beredar itu akan punya efek domino. Termasuk UMKM sudah kita tempatkan di beberapa titik, seperti di Royal, Pasar Kepandean, dan Pasar Lama,” ujarnya.
Menjelang sisa waktu sekitar satu bulan menuju akhir tahun, pemerintah tetap optimistis dapat memaksimalkan penyerapan belanja, termasuk belanja modal yang saat ini masih berjalan.
“Tetap berproses. Sekarang tetap kita pantau terus, baik di PBJ maupun di PU, semuanya kita pastikan jalan,” katanya. (ald)
Sumber:

