Najwa Shihab Berikan Motivasi Gemar Membaca

Najwa Shihab Berikan Motivasi Gemar Membaca

TIGARAKSA – Pemerintah Kabupaten Tangerang menyelenggarakan talkshow bertajuk 'Peningkatan Kegemaran Membaca di Kabupaten Tangerang'. Berlangsung di halaman depan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, dibuka secara langsung oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kamis (11/10). Jambore perpustakaan IV ini memiliki keistimewaan. Di mana Duta Baca Indonesia Najwa Shihab turut hadir. Presenter senior salah satu stasiun televisi swasta itu, memukau masyarakat. Wanita yang akrab disapa Nana ini dihadirkan sebagai narasumber. Hadir juga pegiat literasi Maman Suherman alias Kang Maman dan aktor Daus Mini. Pada kesempatan itu, Nana menyampaikan bahwa bisa membaca dan suka membaca merupakan dua hal yang berbeda. Minat baca adalah hal yang istimewa, sedangkan gemar membaca adalah keistimewaan. Dia pun mengajak seluruh masyarakat agar selalu menyediakan waktu untuk membaca. “Sama halnya dengan ibadah, luangkan waktu untuk membaca buku selama 20 menit setiap hari. Semakin banyak membaca buku, maka pengetahuan semakin tinggi. Tinggalkan membaca buku yang Anda tidak sukai, dengan mencari buku bacaan yang lain,” ucap Nana. Menanggapi sejumlah pertanyaan terkait upaya meningkatkan minat baca di kawasan pendidikan, Nana sepakat apabila pemerintah daerah mengadakan lomba majalah dinding. Dia juga mengajak masyarakat untuk mengirimkan tulisan di setiap penyedia ruang gagasan atau opini. “Sekadar mengeja telah menjadi kebiasaan,” tandas Nana. Sementara itu, Zaki mengatakan, jambore pustaka dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Tujuannya bukan saja promosi, tetapi menampilkan perkembangan literasi-literasi dan perpustakaan di Kabupaten Tangerang. Baik itu taman baca, perpustakaan desa atau kelurahan, perpustakaan kecamatan, dan lain sebagainya. Dia mengakui, minat baca masyarakat Kabupaten Tangerang masih rendah. Namun bukan berarti pemerintah daerah tinggal diam. “Minat baca memang masih rendah, tetapi saya berharap ada peningkatan setiap tahun, karena banyak sarana dan prasarana untuk mereka membaca,” ujar dia kepada wartawan. Berbagai upaya dilakukan agar minat baca masyarakat semakin tinggi diantaranya penambahan buku-buku literasi, serta tidak hanya fokus pada penyelenggaraan jambore namun mendidik relawan-relawan dan pustakawan daerah. Zaki yang saat ini tengah mengikuti jenjang pendidikan Strata 3, mengambil referensi bacaan minimal 28 buku. Dia kini bukan lagi sekadar membaca buku, namun menulis buku. Salah satu syarat menyandang gelar doktor yaitu menulis karya ilmiah atau disertasi. “Saya sendiri ambil referensi minimal 28 buku, jadi minimal harus baca 28 buku,” pungkas Zaki. (srh/mas)

Sumber: