Jalan Baru Tanjakan Dijadikan Balapan Liar

Jalan Baru Tanjakan Dijadikan Balapan Liar

RAJEG – Fasilitas jalan raya yang mulus di Jalan Baru Tanjakan, Desa Tanjakan Mekar, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang menimbulkan persoalan baru. Masalah yang timbul bukan karena jalan rusak, melainkan fungsi jalan yang beralih menjadi sirkuit balap liar. Ya, ajang balapan liar kerap dilakukan muda-mudi di jalan yang menghubungkan Kecamatan Rajeg dan Mauk. Pantauan Tangerang Ekspres, sejak pukul 24.00 WIB, jalan tersebut sudah dipenuhi oleh muda-mudi. Para remaja tersebut berkumpul menyaksikan adu cepat kuda besi yang dipacu rekan sebaya mereka. Aktivitas remaja menjadikan jalanan tersebut sebagai arena balapan liar disetiap akhir pekan sangat dikeluhkan warga. Edi, seorang warga mengatakan, suara knalpot sepeda motor yang bising, puluhan remaja yang berkumpul menambah keresahan warga setempat. Sejak beberapa bulan terakhir ini, ia mengakui jumlah kelompok pemuda yang menyaksikan balapan liar semakin berkurang, setelah pihak kepolisian sering melakukan patroli malam. Tetapi, ungkapnya, balapan liar masih rutin dilakukan setiap malam diakhir pekan. “Para pemuda membubarkan diri ketika mengetahui ada mobil patroli polisi yang datang. Tetapi, setelah petugas meningalkan lokasi. Pembalap atau disebut joki, mencuri-curi waktu untuk tetap bisa balapan. Mereka kucing-kucingan dengan polisi,” tutur Edi, warga Kampung Jungkel RT 05/02, Desa Tanjakan Mekar, Kecamatan Rajeg, Jumat (5/10). Selain digunakan sebagai arena balapan liar, ungkapnya, kondisi Jalan Baru Tanjakan yang gelap ini, kerap digunakan sebagai lokasi pasangan muda-mudi untuk berpacaran, lantaran jalanan belum memiliki penerangan jalan hingga saat ini. Di tempat berbeda, Uti, Kepala Desa Tanjakan Mekar mengakui masih ada aktivitas balapan liar di Jalan Baru Tanjakan. Ia menuturkan, sudah berupaya melakukan pencegahan kegiatan balapan liar dijalan tersebut. “Salah satunya, saya datangin bengkel-bengkel motor yang biasa dijadikan tempat kumpul anak-anak muda. Mereka menyangkal kalau suka mengikuti balapan di Jalan Baru,” kata Uti, saat dihubungi Tangerang Ekspres, Jumat (5/10). Bahkan, lanjutnya, dia pernah mendatangi ke rumah seorang pemuda di Desa Tanjakan Mekar, yang diduga menjadi joki balapan liar. Saat itu, dirinya meminta supaya tidak kembali mengikuti balapan liar. “Ternyata, Jalan Baru digunakan orang luar desa kami, untuk balapan liar. Kedepan, bila benar sangat meresahkan warga, kami akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar menindak tegas joki yang melakukan balap liar,” ujarnya. (mg-2)

Sumber: