Tukang Buah Naik Haji, Menabung Rp 30 Ribu Setiap Hari

Tukang Buah Naik Haji, Menabung Rp 30 Ribu Setiap Hari

Tekad Samu Sairan Minin (82) pergi haji patut dicontoh. Setelah 8 tahun menabung, penjual buah di Kota Tangerang itu akhirnya mampu berangkat ke tanah suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. Memiliki harta berlimpah belum tentu bisa berangkat ibadah haji. Kalimat itulah yang dibuktikan Samu Sairan Minin, pria asal Kampung Dongkal, Kecamatan Cipondoh. Meski hidupnya sederhana, namun dari kesederhanaan itulah dia memiliki niat kuat untuk menjalankan rukun Islam ke lima tersebut Hari Selasa (17/7) pagi selepas salat Subuh di Masjid Al Azom Kota Tangerang menjadi hari bersejarah bagi Samu Sairan Minin. Dia bersama 385 calon jemaah haji lainnya yang tergabung di kloter pertama Provinsi Banten ini beranjak meninggalkan Kota Tangerang menuju Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Rombongan calon haji ini berangkat menggunakan bus yang disediakan Pemkot Tangerang. Dari sembilan bus yang disediakan Samu berada di bus pertama dan duduk di bagian tengah bus. “Saya sudah delapan tahun menunggu, tahun ini baru dapat berangkat,” ujarnya ketika ditemui Tangerang Ekspres, Selasa (17/7). Anak ketiga Samu Sairan Minin, Idup Mulyadi mengatakan, walaupun pendengaran ayahnya mulai mengalami penurunan fungsi akibat usia, tapi semangat ayahnya menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Ia bercerita, untuk mewujudkan keinginannya berangkat haji, Samu Sairan Minin yang kesehariannya bekerja sebagai penjual buah kaki lima itu setiap harinya menyisihkan uang dari hasil berjualan. “Setiap hari bapak selalu menyisihkan uang dari hasil jualannya untuk ditabung, rata-rata per harinya 30 ribu rupiah. Bapak berangkat sendiri,” ucapnya. Isak tangis keluarga jemaah lainnya pun pecah beberapa saat menjelang pelepasan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Banten dan Walikota Tangerang Arief Wismansyah. Idup terlihat tetap tegar dan bangga mengikhlaskan kepergian ayahnya berangkat ke Tanah Suci. Idup mengatakan, untuk menjaga keselamatan, kesehatan, dan keamanan orangtuanya selama berada di Tanah Suci, dia telah menitipkan ayahnya ke petugas haji yang telah dikenalnya. “Saya sudah sampaikan pesan ke petugas untuk jagain ayah, karena ini merupakan pengalaman pertamanya menunaikan ibadah haji,” tambahnya. Data yang diperoleh pada penyelenggaraan haji 2018, terdapat 9.620 jemaah asal Banten yang diberangkatkan dengan 1.914 jemaah diantaranya berasal dari Kota Tangerang. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Banten Bazari Syam mengatakan jemaah yang telah dilepas merupakan orang pilihan karena dapat menunaikan ibadah haji pada tahun 2018. Apalagi saat ini jemaah haji se Provinsi Banten yang memasuki daftar tunggu keberangkatan 10-16 tahun ke depan telah mencapai 163 ribu orang. “Bagi yang terplih junjung tinggi etika masyarakat Banten yang mengedepankan kesopanan. Seluruh jemaah akan ditempatkan di lokasi penginapan yang jaraknya dekat dengan Masjidil Haram,” ujarnya. (mg-6/bha)

Sumber: