Mengaji Bersama Usai Magrib, Menjaga Tradisi Kearifan Lokal Yang Tergerus Zaman

Suasana pengajian anak-anak di Masjid Al Amin, Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindang Jaya, yang masih menjaga tradisi pengajian bersama usia Salat Magrib.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Mengaji selepas magrib, adalah kearifan lokal yang saat ini masih tetap di jalankan oleh sebagian orang. Bahkan, mengaji selepas magrib adalah tradisi yang turun menurun dilakukan oleh orangtua terdahulu yang selalu mengajak anak-anak untuk mengaji bersama di masjid atau musholla setelah magrib.
Azan magrib di Masjid Al Amin di Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindang Jaya, berkumandang dengan jelas, menandakan panggilan ibadah bagi kaum muslim untuk melakukan ibadah solat magrib. Warga di sekitar masjid berdatangan dari anak-anak dan orangtua mendatangi masjid untuk melakukan solat magrib berjamaah.
Di samping masjid, terdengar suara percikan air dari keran saat jamaah masjid mengambil wudhu. Bahkan, suara tawa dan canda anak-anak juga terdengar nyaring di iringi kesiapan meraka untuk ikut solat magrib berjamaah di barisan belakang.
Jamaah wanita juga terlihat siap-siap mengikuti solat magrib berjamaah, dengan dibatasi kain jamaah wanita sudah siap mengikuti solat magrib dan menunggu komat di kumandangkan.
Komat di kumandangkan, para jamaah juga siap untuk melakukan solat magrib berjamaah. Imam sholat juga sudah siap memimpin solat magrib dengan 5 shaf pria dan 2 shaf wanita. Para jamaah dengan khusu mengikuti imam sholat magrib yang di pimpin oleh Ustad Yusup salah satu imam sholatb magrib dan juga salah satu guru ngaji di masjid Al Amin.
Tiga rakaat selesai dilaksanakan, imam sholat magrib juga mengucapkan salam pertanda berakhirnya solat. Selesai sholat, Terlihat anak-anak bergegas mengambil meja kecil dan menyiapkan Al Qur’an untuk mengaji bersama. Suasana tersebut, terus terlihat di masjid Al Amin usai melakukan sholat magrib berjamaah.
Ustad Yusup mengatakan, mengaji bersama usai magrib adalah tradisi yang terus dilakukan warga dan jamaah masjid Al Amin, bahkan dirinya meneruskan tradisi tersebut walaupun saat ini tidak banyak anak-anak yang mengikuti pengajian bersama habis magrib.”Jaman saya masih kecil, anak-anak ramai di masjid untuk sholat magrib dan mengikuti pengajian bersama. Dan itu di lakukan setiap hari, dengan mengaji bersama bisa membantu anak-anak membaca Al Qur’an dan menghafal surat pendek yang ada di Al Qur’an,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres usia menjadi imam sholat magrib, Selasa, (21/10).
Ustad Yusup menambahkan, mengaji bersama di masjid usai sholat magrib saat ini sudah sulit di minati oleh anak-anak sekarang, bahkan yang tadinya banyak sekarang hanya beberapa saja yang masih setia mengikuti pengajian bersama di masjid.
”Saat ini, anak-anak sudah malas mengaji di masjid. Tidak tahu faktornya apa, yang jelas saat ini hanya beberapa saja yang masih setia mengaji bersama di masjid. Ini harus kita pertahankan, karena memang mengaji di masjid adalah sebuah tradisi yang dari dulu memang sudah ada,”paparnya.
Ia menjelaskan, warga dan jamaah masjid Al Amin sepakat pengajian di masjid harus tetap ada agar anak-anak saat magrib berada di masjid dan tidak main keluar tanpa tujuan, bahkan ada beberapa orangtua juga menyuruh anaknya ikut pengajian di masjid agar bisa membaca Al Qur’an. ”Sampai saat ini, warga dan jamaah masjid masih terus mendukung adanya pengajian bersama di masjid selapas magrib. Mereka mendukung karena memang anaknya harus bisa mengaji. Memang ada juga warga yang cuek, tetapi banyak juga yang menyuruh anaknya mengaji di masjid,”ungkapnya.
Ustad Yusup berharap, pengajian bersama adalah sebuah tradisi yang harus di jaga bagi umat muslim, apalgi banyak generasi muda yang saat ini mulai meninggalkan masjid. Dan itu membuat sedih, karena seharusnya masjid ramai di kunjungi untuk melalukan kegiatan ibadah seperti solat, mengaji, dan juga kajian agama.
”Saya harap, generasi muda bisa kembali aktif di masjid. Agar tetap ada kegiatan di masjid baik mengaji atupun kajian agama. Dan itu sangat di rindukan agar masjid ramai sebagaimana mestinya,” tutupnya.(ran)
Sumber: