DAG Kagum Tata Kelola PMI Banten

Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah bersama pejabat PMI Banten melakukan foto bersama, dengan DAG IFRC tujuh negara di Markas PMI Banten, Kota Serang, Selasa (14/10). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Koordinator Penasehat Donor Advisory Group (DAG) International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Anders Pedersen mengaku kagum. Ia kagum terhadap tata kelola organisasi, pembinaan relawan, hingga pengelolaan keuangan yang dilakukan PMI Banten.
Hal itu disampaikan Anders saat Kunjungan Kehormatan DAG IFRC di Markas PMI Banten, Kota Serang, Selasa (14/10). Ada tujuh pendonor perwakilan negara yang hadir dalam kegiatan itu, yakni dari Australia, Spanyol, Inggris, Canada, Denmark, Swedia, dan Belanda.
Mereka disambut langsung Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Ketua PMI Kabupaten Serang Fahmi Hakim, dan pejabat PMI lainnya.
Anders juga memuji PMI Banten dalam pembiayaan program kegiatan, karena mampu mengajak banyak pihak untuk melakukan donasi. "Saya rasa kunjungan ini sangat mengesankan. Sebagai perwakilan dari negara lain, kita bisa belajar satu sama lain. Sehingga, ini menunjukkan organisasi yang mandiri, dan memberi saya banyak inspirasi. Saya akan bawa untuk meningkatkan lebih lanjut di negara saya," katanya.
Andres menilai PMI Banten telah membimbing relawan dengan baik sehingga terus punya semangat dalam melaksanakan tugas kepalangmerahan.
"Kami tahu itu tantangan dari kita, tetapi PMI Banten tidak hanya merekrut, tapi mempertahankan mereka," ujarnya.
Sementara itu Ketua PMI Banten, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, awalnya perwakilan pendonor dari tujuh negara ini berkunjung ke PMI Pusat untuk berdiskusi karena mereka sebagai negara pendonor.
Kemudian, PMI Pusat menunjuk PMI Banten untuk menerima mereka dengan menyampaikan beberapa program kerja yang dimilikinya.
"Mereka berdiskusi ke PMI Pusat, apa yang telah mereka berikan dan kedepan mungkin, apa yang dibutuhkan oleh PMI pusat. Kemudian, mereka meminta tujuh negara ini untuk turun langsung ke daerah, menunjuk Banten sebagai tuan rumahnya," katanya.
Tatu mengatakan, banyak program kerja PMI Banten dan kabupaten/kota lainnya yang telah disampaikan. Misalnya, penanganan pandemi Covid-19, wabah flu burung, bencana tsunami, dan sebagainya.
Tatu berharap adanya dukungan dari ketujuh negara ini, karena untuk melaksanakan tugas kemanusiaan harus dilakukan secara bersama-sama.
"Organisasi kemanusiaan ini tentunya harus dilakukan secara bersama dan peran mereka dari berbagai negara ini sangat penting. Sehingga, kami berharap mereka bisa terus melanjutkan memberikan bantuan, khususnya untuk PMI Banten dan umumnya PMI se-Indonesia," ujarnya.
Kata Tatu, awalnya direncanakan ada pendonor dari 17 negara yang akan hadir. Namun karena ada beberapa yang masih sibuk, akhirnya hanya dari tujuh negara yang hadir.
Kegiatan kunjungan negara ini hanya berlangsung satu hari dan baru tahun ini juga ada di PMI Banten yang ditunjuk langsung PMI Pusat.
Sumber: