Distribusi Dokter Jomplang, Mayoritas ke Tangerang Raya

Distribusi Dokter Jomplang, Mayoritas ke Tangerang Raya

Gubernur Banten Andra Soni memimpin diskusi bersama Kadinkes se-Provinsi Banten, dan IDI Banten di Gedung Negara Pendopo Lama, Kota Serang, Rabu (3/9). (PEMPROV BANTEN FOR TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Gubernur Banten, Andra Soni menyebut jumlah dokter umum dan spesialis di Banten sangat jomplang atau tidak merata. Bahkan dari 13 ribu dokter, 10 ribunya ter­distribusi di wilayah Ta­ngerang Raya.

Hal itu diungkapkan Andra Soni usai berdiskusi bersama Kepala Dinas Kesehatan (Ka­dinkes) se-Provinsi Banten, di Gedung Negara Pendopo Lama, Kota Serang, Rabu (3/9).

Turut hadir juga dalam acara tersebut Ketua dan jajaran pe­ngurus Ikatan Dokter Indo­nesia (IDI) Provinsi Banten dan De­kan Fakultas Kedokteran Untirta.

Gubernur Banten Andra So­ni mengatakan, keberadaan dok­ter umum dan spesialis di Ban­ten cukup banyak, na­mun sayangnya jumlahnya tak merata. 

Dari jumlah 13 ribu dokter tersebut, 10 ribunya terkon­sentrasi di Tangerang Raya, sementara sisanya seperti di wilayah Serang, hingga Pan­deg­lang, dan Lebak mem­butuhkan cukup banyak dokter. 

"Sebenarnya dari jumlah dokter sekitar 13 ribu yang terdiri dari dokter umum dan spesialis tapi distribusinya belum merata. 10 ribunya berada di wilayah Tangerang Raya," katanya.

Maka dari itu, pihaknya te­ngah berdiskusi untuk mencari solusi pemerataan tenaga medis di Provinsi Banten. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mening­katkan derajat dan pelayanan kesehatan di Banten.

"Ini perlu ada sebuah solusi supaya pendistribusian dok­ter-dokter ke wilayah lain itu bisa dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan pemerataan dokter di Banten. Seperti untuk jangka pendek, terdapat dua alternatif yang akan dilakukan, pertama me­ngembangkan Nakes khusus untuk pemenuhan sembilan kebutuhan di puskesmas di wilayah Barat dan Selatan.

"Kita juga akan menjajaki outsorsing terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter, sehingga kita tidak perlu lagi melakukan perekrutan. Tapi nanti kita akan melakukan pertemuan lagi," katanya.

Selanjutnya, untuk jangka panjang, Gubernur Banten Andra Soni menginginkan adanya beasiswa kepada Nakes secara berjenjang. Seperti nakes yang ada bisa disekolahkan untuk menjadi dokter umum.

Lalu dokter umum diseko­lahkan untuk menjadi dokter spesialis dan dokter spesialis menjadi dokter sub spesialis. Hal ini bisa terwujud dengan adanya dorongan oleh lima kampus di Banten yang mempunyai prodi kedokteran seperti Untirta, UIN Syarif Hidayatullah, Uhamka, UMJ dan UPH.

"Mereka juga harus mendukung terhadap rencana program bapak Gubernur ini," paparnya. (mam)

Sumber: