Tantangan dan Prestasi Pemkab Tangerang

Tantangan dan Prestasi Pemkab Tangerang

TNI Polri dan ASN Pemkab Tangerang mengikuti apel Hari Jadi Kabupaten Tangerang ke 393 di Lapangan Aria Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Senin, 13 Oktober 2025.--

TANGERANGEKSPRES.ID, TIGARAKSA — Kabupaten Tangerang memasuki usia ke 393 tahun. Tinggal beberapa tahun lagi menuju empat dasawarsa. Daerah yang memiliki penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 3.373.149 jiwa per Februari 2025.

Paparan Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid saat paripurna Hari Jadi ke-393, menjadi tolak ukur pemerintah dalam merumuskan program. Tentunya, mengentaskan masalah yang ada di masyarakat.

Kata Maesyal, laju pertumbuhan penduduk 1,93 persen degan wilayah terpadat ada di Kecamatan Pasarkemis yang memiliki jumlah penduduk 258.477 jiwa atau 8411,23 jiwa per kilometer persegi.

Ia memaparkan, Kabupaten Tangerang memiliki penduduk usia produktif antara 15 sampai dengan 59 tahun sebanyak 2.297.754 jiwa. Menurutnya, sedang  memasuki fase Bonus Demografi yang akan menjadi potensi utama dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

"Namun demikian jumlah penduduk usia produktif akan menjadi masalah jika tidak kita persiapkan sejak dini. Kita juga menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis, tingkat kemiskinan yang masih tinggi 6,55 persen. Tingkat pengangguran terbuka 6,06 persen menjadi salah satu permasalahan utama yang harus kita selesaikan kedepan," paparnya saat membuka pidato resmi di Hari Jadi ke 393, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (13/10).

Maesyal yang berpakaian adat khas Padang memaparkan, rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025 hingga 2030 sebagai fondasi menjawab berbagai isu strategis di masyarakat. Ada lima poin penting yang akan dilakukan, yakni, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan berintegritas. Lalu, meningkatkan perekonomian masyarakat dan daya saing daerah agar lebih produktif dan inklusif.

Ketiga, meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan penguatan sistem sosial kemasyarakatan. Keempat pemenuhan, penataan, dan pemerataan infrastruktur diseluruh wilayah. Kelima perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

"Untuk menjawab isu strategis kita telah menetapkan Visi RPJMD 2025 - 2030. Yakni, terwujudnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang Sejahtera dan Berdaya Saing dengan tagline Tangerang Sejahtera, Semakin Gemilang," jelasnya.

Ia memaparkan, guna mewujudkan visi RPJMD 2025 hingga 2030 dirancang dalam lima program unggulan daerah. Yakni, Pemerintahan Inovatif, Maju dan Smart (Prima), Program Sosial Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daerah (Prospek), Talenta Unggul Generasi Sehat (Tunas), Sekolah Terpadu Ramah Anak (Setara) dan Sistem Lingkungan yang Aman (Selaras).

Maesyal memaparkan, untuk layanan kependudukan sudah bisa dilakukan di 29 kantor Kecamatan. Mulai dari perekaman e-KTP, pembuatan kartu identitas anak (KIA) dan identitas kependudukan digital (IKD). Apalagi, kata dia, sudah menginstruksikan agar pegawai kecamatan jemput bola untuk perekaman e-KTP dan mengantarkan ke warga ketika sudah jadi. "Cukup datang ke kantor Kecamatan terdekat sesuai domisili," tegasnya.

Lanjut Maesyal, hingga saat ini Disdukcapil sudah melakukan perekaman KTP sebanyak 2.545.528 atau 98,41 persen dari jumlah penduduk. Lalu, penerbitan data Akte Kelahiran sebanyak 171.690 atau 83,15 persen dan penerbitan KIA sebanyak 588.327 atau 60,62 persen.

Kemudian, peningkatan kapasitas kompetensi pencari kerja di Kabupaten Tangerang sudah diluncurkan Mobile Training Unit (MTU) saat ini sudah ada dua unit yaitu untuk Otomotif dan Tata Busana.

"Program Pelatihan kerja jemput bola sudah saya instruksikan. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke BLK. Hingga saat ini telah dilaksanakan pelatihan berbasis kompentensi sebanyak 1.200 orang dan bekerja sama dengan 14 perusahaan yang ada di Kabupaten Tangerang," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Maesyal, pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman melakukan bedah rumah sebanyak 1.197 unit yang tersebar di 29 Kecamatan. Pemerintah daerah menggandeng swasta untuk mengentaskan rumah tidak layak huni (RTLH) di 2025, berkerjasama dengan Agung Sedayu Grup dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan Program Bedah Rumah sebanyak 1.000 Unit.

Sumber: