Maraknya Anjal dan Gepeng di Kota Serang

Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, saat melakukan pendataan dan berdialog dengan gelandangan, pengemis, serta anak jalanan, Jumat (19/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Fenomena anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) kian marak terlihat di sejumlah titik strategis Kota Serang. Kondisi ini bukan hanya menimbulkan keresahan warga karena dianggap mengganggu kenyamanan dan ketertiban, tetapi juga menimbulkan keprihatinan dari sisi sosial kemanusiaan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, mengungkapkan pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan dan penjaringan terhadap anjal, gepeng, hingga manusia gerobak.
“Masih direkap. Kita lagi melakukan pendataan dan penjaringan anak-anak jalanan, gelandang pengemis, dan manusia gerobak yang akhir-akhir ini banyak terlihat di tengah-tengah Kota Serang,” ujarnya usai melakukan pendataan dilapangan, pada Jumat (19/9) lalu.
Menurut Ibra, langkah pendataan ini tidak semata-mata untuk menertibkan, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perhatian kepada kelompok rentan.
“Upaya ini bukan hanya untuk menjaga ketertiban umum dan kenyamanan warga, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial pemerintah terhadap kelompok rentan. Karena di satu sisi, keberadaan mereka menimbulkan kesemrawutan di jalanan, tapi di sisi lain mereka juga butuh perhatian dari aspek kemanusiaan,” jelasnya.
Hasil dari pendataan tersebut nantinya akan menjadi dasar program lanjutan, mulai dari rehabilitasi sosial, penyaluran ke rumah singgah, hingga program pembinaan dan pemberdayaan.
“Kalau mereka warga Kota Serang yang masih muda, kita kerja sama dengan provinsi untuk ikut pelatihan, misalnya perbengkelan dan pengelasan. Untuk lansia, nanti kita usulkan bantuan PKH, dengan catatan mereka tidak turun lagi ke jalanan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, anak-anak yang putus sekolah juga menjadi perhatian serius pemerintah. Ibra menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang.
“Untuk yang putus sekolah, kita sudah koordinasi dengan Dindik supaya mereka bisa ikut program kejar paket. Jadi bukan sekadar ditertibkan, tapi juga diberikan kesempatan hidup lebih layak,” katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang langsung di jalanan.
“Saya mengimbau kepada pengguna jalan agar tidak memberikan uang di jalanan. Karena itu justru membuat mereka bertahan hidup di jalan. Lebih baik diarahkan ke program resmi yang sudah disiapkan pemerintah,” tegas Ibra.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk menangani persoalan ini.
Salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan adalah dengan menyediakan rumah singgah. Selain rumah singgah, Pemkot Serang juga menginisiasi program sekolah rakyat untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak pendidikan.
“Iya, pemerintah juga sudah menyediakan program sekolah rakyat,” katanya.
Sumber: