Rp75 Miliar untuk Revitalisasi Alun-alun Kota Serang
Monumen Perjuangan Masyarakat Banten yang berdiri di kawasan Alun-alun Kota Serang, Minggu (14/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota Serang tengah menyiapkan rencana besar untuk merevitalisasi alun-alun sebagai wajah utama ibu kota Provinsi Banten. Penataan tersebut diproyeksikan menelan anggaran Rp25 miliar pada tahap awal, dengan konsep yang menggabungkan warisan budaya (heritage) dan sentuhan modern.
Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, menegaskan bahwa pemerintah berupaya menyeimbangkan kebutuhan ruang publik, pelestarian budaya, serta fungsi olahraga dalam rancangan revitalisasi ini.
“Kita berusaha mengombinasikan budaya yang harus ditampilkan dalam revitalisasi alun-alun dengan kemodernan, tanpa melanggar aturan-aturan yang ada seperti yang disampaikan Pak Kadis Pemuda dan Olahraga. Kalau misalnya ada ruang olahraga yang harus dibongkar, harus ada penggantinya. Semua itu masih mungkin dilakukan, ini baru tahap awal,” ujarnya saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Minggu (14/9).
Menurut Wahyu, masukan dari berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, hingga arsitek akan menjadi bahan penting dalam perencanaan. Seluruh aspirasi tersebut diyakini memperkaya rancangan agar ketika pembangunan dimulai, wajah baru alun-alun benar-benar mencerminkan identitas Kota Serang.
“Item-item seperti sarana olahraga harus ada, begitu juga muatan budaya yang memandu wajah alun-alun. Kita juga harus realistis melihat kapasitas keuangan daerah. Jika sesuatu dihilangkan lalu harus dibangun kembali di tempat lain, berarti ada biaya tambahan. Kalau yang sudah ada tetap terpelihara, itu lebih meringankan,” jelasnya.
Ia menambahkan, konsep revitalisasi akan menyambungkan kawasan heritage mulai dari jalur masuk kota lewat Taman Sari hingga pusat kota. Gedung Juang dan Gedung Negara juga akan dikombinasikan dalam perencanaan konsultan. Meski rancangan awal lebih menonjolkan aspek modern, penyesuaian akan dilakukan agar unsur heritage lebih kuat.
Secara keseluruhan, luas lahan alun-alun barat dan timur yang akan direvitalisasi mencapai kurang dari 3 hektare. Area barat hanya akan direnovasi sebagian, sementara area timur direvisi hingga patung utama. Beberapa usulan bahkan muncul, seperti mengganti motif golok menjadi motif Kaibon dengan tiga pilar yang merepresentasikan ulama, umara, dan masyarakat.
“Pembangunan harus dimulai tahun depan karena ini merupakan program prioritas Pak Wali dan Pak Wakil Wali Kota agar bisa segera dilaksanakan,” tegas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Farach Richi, menyebutkan bahwa revitalisasi ini dirancang untuk menghadirkan landmark baru di Kota Serang. Penataan alun-alun juga akan terintegrasi dengan kawasan sekitarnya, mulai dari Taman Sari, Royal, Kantin, hingga Unugoro.
“Revitalisasi alun-alun akan menghadirkan landmark khusus bagi Kota Serang sebagai ibukota provinsi. Untuk itu kami mengundang seluruh unsur terkait, mulai OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, Balai Cagar Budaya, hingga Balai Kebudayaan. Alun-alun ini warisan masa kolonial, jadi masukan-masukan positif sangat penting,” katanya.
Menurut Farach, masukan masyarakat cukup beragam. Balai Cagar Budaya menekankan agar struktur bangunan bersejarah tetap terjaga, sementara tokoh agama mengingatkan pentingnya menjaga nilai kearifan lokal. Selain itu, terdapat usulan mengenai penyediaan ruang ramah disabilitas serta penataan pedagang kaki lima.
“Semua masukan ini akan dikompilasi, kemudian dikaji oleh konsultan perencana. Hasilnya akan kami laporkan kepada Pak Wali. Rencananya pembangunan dilakukan mulai 2026, dengan alokasi awal Rp25 miliar di tahun pertama, lalu total Rp50 miliar untuk tahap awal di Alun Timur dan Alun Barat,” ujarnya.
Farach memastikan bahwa beberapa fasilitas olahraga akan tetap dipertahankan. Jogging track, misalnya, masih menjadi bagian dari rencana. Sementara cabang olahraga lain seperti voli, basket, tenis, dan badminton akan dipusatkan di fasilitas lain seperti gelanggang remaja atau stadion. (ald)
Sumber: