Revitalisasi Kawasan Royal Terkendala Lahan Parkir

Revitalisasi Kawasan Royal Terkendala Lahan Parkir

Rapat bersama sejumlah pemilik toko di kawasan Royal dan OPD terkait, di ruang rapat Setda Kota Serang, Rabu (17/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota Serang resmi memulai pembangunan kawasan Royal. Revitalisasi ini digadang-gadang akan menjadi tonggak baru penataan ruang sekaligus pusat ekonomi tematik di ibu kota Provinsi Banten.

Anggaran sebesar Rp 10 miliar telah disiapkan untuk tahap awal pengerjaan yang meliputi pedestrian dan penataan infrastruktur dasar.

Sebagai langkah persiapan, pemerintah mengumpulkan para pemilik kios di sepanjang kawasan Royal. Pertemuan berlangsung di Gedung Setda lantai 3 Pemkot Serang, Rabu (17/9).

Agenda ini digelar untuk sosialisasi sekaligus menyerap masukan dari para pemilik toko terkait konsep baru yang sedang dirancang.

Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, mengatakan mayoritas pemilik kios menyatakan dukungan penuh terhadap program revitalisasi.

“Ini bagian dari sosialisasi. Supaya pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Serang berkaitan dengan merubah kawasan Royal itu menjadi kawasan ekonomi tematik juga didukung oleh perubahan-perubahan atau adaptasi dari para pemilik toko. Alhamdulillah, mereka mendukung,” ujarnya.

Meski begitu, Wahyu mengakui ada satu isu yang cukup menonjol dalam pertemuan, yakni soal lahan parkir.

“Yang sedang kita carikan jalan keluar adalah mengenai parkiran saja. Selebihnya mereka banyak memberikan masukan-masukan yang positif kepada pemerintah,” katanya.

Menurutnya saat ini, Dinas Perhubungan telah menyiapkan beberapa titik parkir alternatif yang tersebar di sejumlah lokasi strategis.

“Ada yang di Taman Sari, di Jalan Juhdi, Pasar Lama, Gedung Merdeka, sampai Roberta. Bahkan khusus Roberta sudah kami hubungi sejak tiga minggu lalu untuk membahas rencana menjadikannya gedung parkir,” jelas Wahyu.

Selain parkir, aspek lain yang menjadi fokus awal revitalisasi adalah penataan pedestrian dan infrastruktur dasar. Pekerjaan dimulai dengan perbaikan jalur pejalan kaki di sepanjang Segitiga Taman Sari, Jalan Tirtayasa, Jalan Juhdi, hingga simpang Poci. Tidak hanya itu, jaringan kabel listrik, telekomunikasi, hingga saluran air juga akan ditata ulang dengan menanam kabel di bawah tanah.

Meski belum dilakukan uji dampak ekonomi secara khusus, Wahyu optimistis revitalisasi ini akan membawa efek ganda.

“Mudah-mudahan ini bisa mengakibatkan bertambahnya kegiatan ekonomi mereka, yang berdampak kepada peningkatan ekonomi para pemilik toko. Yang dulunya ramai, mudah-mudahan kembali ramai lagi sebagai kawasan perdagangan,” ungkapnya.

Dukungan juga datang dari pemilik toko. Salah satunya Dedi, yang menilai program ini sangat positif.

Sumber: