Setengah Perumahan Belum Serahkan PSU

Setengah Perumahan Belum Serahkan PSU

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, berfoto bersama usai penandatanganan BAST aset PSU dari pengembang dan perwakilan warga perumahan kepada Pemkot Serang, di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Senin (9/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Penyerahan Pra­sarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) perumahan di Kota Serang masih berjalan lambat. Hingga September 2025, baru sekitar 51 persen dari total 232 perumahan yang secara resmi menyerahkan PSU ke­­pada Pemerintah Kota (Pem­­­kot) Serang.

Wali Kota Serang, Budi Rus­tandi, menegaskan Pemkot hanya akan menerima PSU dengan kondisi yang layak, terutama pada infrastruktur jalan.

“Saya ingin sebelum diserahkan, jalannya bagus, PU-nya bagus. Jangan sampai jadi beban kepada Pemkot ketika diserahkan langsung harus kita bangun. Kecuali kalau dari masyarakat, karena pengembangnya memang sudah tidak ada,” ujar Budi usai penandatanganan berita serah terima (BST) di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Selasa (9/9).

Pada kesempatan itu, seba­nyak 10 perumahan resmi menyerahkan PSU, terdiri dari lima perumahan melalui pengembang dan lima lainnya lewat perwakilan masyarakat, yakni RT dan RW setempat.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Serang, Nofriady Eka Putra, mengatakan jumlah peru­mahan yang sudah me­­nye­­­rahkan PSU kini mencapai 118.

“Sebelumnya ada 108 pe­rumahan, ditambah 10 lagi hari ini. Jadi total 118 peru­mahan sudah serahkan PSU. Kalau dipersentase, sekitar 51 persen dari total 232 perumahan di Kota Serang,” jelasnya.

Menurut Nofriady, ada per­­be­­­daan antara PSU yang dise­rahkan pengembang dengan masyarakat.

“Kalau dari pe­ngembang biasanya lengkap, mulai dari jalan, RTH, hingga taman. Tapi kalau dari ma­syarakat hanya berupa jalan. Karena masyarakat tidak punya sertifikat induk, jadi yang bisa diserahkan hanya jalan yang memang tidak bersertifikat,” paparnya.

Meski sudah diserahkan, Nofriady menyebut hampir semua jalan perumahan mem­­­butuhkan perbaikan. Selama ini banyak menggunakan hot mix dan paving block, sehingga cepat rusak.

“Kondisi jalan di 118 pe­rumahan semuanya rata-rata butuh perbaikan. Karena itu, Pak Wali menegaskan agar ke depan pengembang mem­bangun jalan dengan beto­­nisasi supaya umur konstruk­­sinya lebih lama,” ujarnya.

Saat ini, Pemkot tengah me­ngerjakan pembangunan dan perbaikan jalan di tujuh perumahan, di antaranya Perumahan TBL, BIP, Puri Anggrek, Gera Walantaka, dan Mandala Citra. 

“Anggarannya sekitar Rp2,2 miliar,” ungkap Nofriady.

Menurut Nofriady, ada dua penyebab utama mengapa separuh perumahan lainnya belum menyerahkan PSU. Pertama, kondisi fasilitas di lapangan belum memenuhi standar sehingga Pemkot belum bisa menerimanya. Kedua, masih banyak pe­ngembang yang enggan menyerahkan.

“Yang paling inti memang belum ada niat dari pengem­bang. Padahal, sesuai aturan setiap perumahan harus menyerahkan PSU, termasuk menyediakan Tempat Pe­makaman Umum Swasta (TPUS), walaupun lokasinya tidak di dalam kawasan peru­mahan tersebut,” ucapnya.

Sumber: