Sri Mulyani Dicopot, Aktivis Menilai Langkah Tepat

Entis Sumantri, Ketua Bidang ESDM Badko HMI Jabodetabek Banten.--
"Kondisi negara kan hari ini enggak baik-baik aja. Apalagi kondisi keuangan negara. Kita tahu kondisi global masih penuh ketidakpastian, mulai dari perlambatan ekonomi, geopolitik, hingga tantangan menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Karena itu, kehadiran para menteri baru diharapkan bisa menghadirkan energi segar, memperkuat koordinasi, dan mempercepat realisasi program prioritas nasional," jelasnya, Senin, 8 September 2025.
Hanya saja, Indra menyebut, reshuffle kabinet jangan dijadikan ajang konsolidasi politik istana. Karena, ia khawatir sosok menteri pengganti tidak menunjukkan kinerja maksimal.
"Reshuffle juga jangan dijadikan ajang konsolidasi dimana hanya memperkuat stabilitas politik di Istana. Tapi harus lebih kepada kepentingan kemajuan negara dan kinerja pemerintah. Orang-orang yang ahli dalam bidangnya, orang yang berintegritas yang mempunyai keinginan yang kuat untuk membangun Indonesia," tegasnya.
Ia berharap, reshuffle kabinet membawa angin segar pada perbaikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Ia meminta, para menteri baru punya inovasi untuk membawa kemajuan bagi negara dan masyarakat.
"Semoga reshuffle kali ini membawa angin segar untuk kemajuan Indonesia. Para menteri baru memiliki inovasi untuk pertumbuhan ekonomi negara, dan selalu terbuka untuk menjalin sinergitas dengan para pelaku usaha UMKM dibawah. Bersinergi dengan para pemuda dan mampu menjaga stabilitas keamanan negara. Dan jauh lebih penting dari ini semua adalah semoga bapak Presiden Prabowo Subianto ini mampu memberantas kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia," sebutnya.
Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Banten Pegy Septiawan, menilai reshuffle yang diumumkan Presiden Prabowo merupakan langkah tepat di tengah situasi politik dan sosial yang tengah bergejolak.
Menurutnya, keputusan itu menunjukkan keberanian presiden dalam merespon kritik keras masyarakat. Terutama terkait isu kenaikan gaji DPR RI yang sempat memicu gelombang protes besar-besaran.
“Kalau dari pandangan IMM, reshuffle kabinet yang baru diumumkan Presiden Prabowo ini jelas merupakan bentuk respon atas gelombang protes massa. Kami melihat langkah ini sebagai respon tegas dan positif dari Presiden,” ujar Pegy saat diwawancarai oleh Tangerang Ekspres, Senin (8/9).
Salah satu posisi strategis yang menjadi sorotan IMM adalah Menteri Keuangan.
Selama menjabat, Sri Mulyani kerap dikritik lantaran kebijakan fiskalnya dianggap membebani masyarakat. Mulai dari pajak hingga regulasi terkait anggaran negara. Dalam reshuffle kali ini, Sri Mulyani resmi digantikan oleh ekonom senior Purbaya Yudi Sadewa. Bagi IMM, pergantian tersebut merupakan langkah yang tepat.
Pegy menilai Purbaya memiliki rekam jejak yang kuat, baik dari sisi akademis maupun pengalaman praktis di bidang ekonomi. Ia sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan dikenal berani menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ambisius.
“Beliau pernah mempresentasikan proyeksi pertumbuhan ekonomi 8 persen di era Prabowo. Artinya, janji kampanye Presiden soal peningkatan ekonomi bukan hanya retorika, tetapi ada harapan nyata yang dititipkan kepada menteri baru,” ucapnya.
IMM berharap, dengan kehadiran Purbaya, kebijakan fiskal ke depan lebih berpihak pada rakyat. Menurut Pegy, Menteri Keuangan baru harus mampu mencari formula yang adil, menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus mendorong pertumbuhan tanpa menambah beban masyarakat kecil.
Selain Menteri Keuangan, IMM Banten juga menyoroti posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam). Dalam reshuffle kali ini, Budi Gunawan resmi dicopot dari jabatannya. Bagi IMM, keputusan itu sudah tepat mengingat situasi politik dan keamanan di tanah air kerap diwarnai kerusuhan, terutama saat gelombang demonstrasi menolak kebijakan pemerintah.
“Seharusnya kerusuhan yang berujung korban bisa dihindarkan jika Menko Polkam mampu memainkan perannya dengan baik. Karena itu, kami menunggu siapa pengganti Menko Polkam. Harapannya, sosok yang dipilih nanti mampu berdialog dengan masyarakat agar demonstrasi tidak berujung pada bentrokan,” kata Pegy.
Sumber: