Siswa Muntah Usai Santap Menu MBG, Diduga Karacunan Telur dan Sayur

Sisa menu MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan siswa SMPN 1 Kramatwatu dikumpulkan untuk pemeriksaan di laboratorium. (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Enam siswa SMPN 1 Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, mengalami mual hingga muntah. Usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), kemarin Selasa 2 September 2025.
Mereka keracunan diduga dari telur menu MBG yang berbau tak sedap. Telur berlendir serta sayuran yang lembek. Usai menyantap siswa mengalami mual dan muntah hingga ada yang diare.
Kepala SMPN 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Dede Al Amron mengatakan kejadian ini bermula paket MBG yang diberikan kepada 891 siswa. MBG dibagian sekitar pukul 12.00 WIB ketika jam istirahat berlangsung. Ketika dibuka ada siswa yang mencium bau tak sedap lalu melaporkannya ke wali kelas.
"Wali kelas langsung menginformasikan ke siswa, bila dirasa makanannya tidak layak dikonsumsi tidak perlu dimakan kumpulkan saja ke tempat semula," jelasnya.
"Sebagian besar siswa mengembalikan MBG nya karena dirasa tidak layak dimakan. Tetapi beberapa siswa lain tetap memakannya karena diakuinya sedang lapar," katanya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/9).
Dede mengatakan, awalnya siswa yang makan menu ini tidak merasakan apapun. Namun ketika pukul 14.00 WIB ada laporan bahwa siswa mengalami pusing, mual, muntah, hingga diare.
Selanjutnya, siswa yang terindikasi keracunan langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Sekitar pukul 03.45 WIB orangtua dari siswa datang menjemput anaknya dibawa pulang.
"Yang terindikasi keracunan hanya enam orang. Semuanya sudah dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Lalu sore harinya sudah dijemput orangtuanya. Saya dapat laporan lagi, ada 21 siswa yang mengalami gejala serupa ketika sudah pulang ke rumah, kalau di sekolah cuman enam siswa," ujarnya.
Dikatakan Dede, kemungkinan siswa mengalami keracunan setelah memakan menu telur dan sayur. Karena ketika dicek, kedua menu tersebut tercium bau tak sedap, lalu lembek-lembek basah, serta berlendir sebagian.
Namun siswa tetap maksa makan karena sudah lapar.
"Menu makanan MBG kemarin itu, secara fisik saya perhatikan agak lembek-lembek basah dan berlendir sebagian. Kalau enggak salah di menu telur dan sayurnya. Kita mulai MBG dari Selasa 19 Agustus kemarin, tapi baru sekarang siswa alami sakit usai makan," ucapnya.
Dede meminta, kepada dapur MBG menyajikan menu makanan yang segar dan sehat, sebelum dibagikan ke sekolah-sekolah yang mendapatkannya.
Kemudian, sebelum dibagikan dicek terlebih dahulu dan apabila dirasa sudah tidak layak dimakan, jangan didistribusikan. Karena akan berakibat fatal bagi siswa.
"Ini di luar kendali saya. Saya berpesan ke dapur MBG atau SPPG ya, lain kali kirim makan itu harus yang seger dicek dulu sebelum didistribusikan. Apabila dirasa ada menu yang sudah tidak layak dikonsumsi jangan dikirimkan. Kasian siswa yang memakannya," tuturnya.
Sumber: