Alqudwah Ajukan Dapur SPPG Mandiri

Gerbang utama sekolah terpadu Islam Alqudwah, Lebak. (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Yayasan Pendidikan Alqudwah yang berada di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Lebak mengajukan pendirian dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) mandiri untuk program makan bergizi gratis (MBG) di lingkungan sekolahnya. Hal ini dikatakan Nurjaya, Ketua Yayasan Alqudwah kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (7/10).
Menurut Nurjaya, pengajuan dapur SPPG mandiri ini hasil musyawarah dan masukan dari sejumlah wali murid yang mayoritas ingin dapur mandiri. Pasalnya, banyak kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, hingga membuat ketakutan para wali siswa.
"Terkait informasi Alqudwah menolak program MBG itu tidak benar, kami hanya berencana mengajukan dapur mandiri, artinya dikelola sendiri oleh yayasan, makanya banyak yang datang dari dapur MBG luar untuk sementara tidak kita terima," katanya.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang menjajaki berapa persen orang tua yang siap menerima, dan berapa persen orang tua yang tidak mau menerima MBG.
"Kami mempertimbangkan masukan-masukan dari wali siswa, jika memang pada akhirnya harus mandiri, kita upayakan mengajukan pendirian dapur mandiri," ujarnya.
Lanjut dia, jumlah siswa di bawah naungan yayasan Alqudwah mulai dari RA, SD, SMP dan SMA semuanya ada 1.081 siswa. Jika memungkinkan, dapur mandiri yang kita dirikan bisa juga dari sekolah lain ikut program MBG ke Yayasan Alqudwah.
"Insya Allah tekhnis kita siap mengikuti prosedur yang ada," ucapnya.
Iwan Suseno, pengelola Dapur SPPG Yayasan Ijah Barokah membenarkan, jika Sekolah Alqudwah menolak saat dia menawarkan program MBG, dengan alasan sekolahnya sudah punya ketring sendiri.
"Iya mungkin penolakan tersebut, karena mereka ingin mengelola dapur MBG sendiri," ucapnya.(fad)
Sumber: