Agis Dorong Satgas Perketat Pengawasan MBG

Agis Dorong Satgas Perketat Pengawasan MBG

Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 15 dan SD Negeri 20 Kota Serang, Senin (20/10). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota (Pem­kot) Serang terus memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah. Upaya itu ditandai dengan kegiatan monitoring yang dilaku­kan Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, ke SMP Negeri 15 dan SD Negeri 20 Kota Serang, Senin (20/10).

Dalam kunjungannya, Agis me­mastikan bahwa seluruh proses pelaksanaan MBG berjalan sesuai standar gizi dan keamanan pangan. Ia bahkan turut mencicipi menu makanan yang disediakan bagi peserta didik, guna memastikan cita rasa dan kualitasnya.

“Saya tadi sempat mencoba tem­pe orek, sayur, dan nasi. Rasa­nya enak, anak-anak juga terlihat senang saat makan. Semua bilang mantap,” ujar Agis usai meninjau kegiatan di SDN 20 Kota Serang, Senin (20/10).

Agis mengatakan, pelaksanaan program MBG di Kota Serang merupakan bagian dari dukungan terhadap program prioritas nasio­nal yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan menjadi perhatian khusus Gubernur Banten Andra Soni. Menurutnya, kolaborasi anta­ra pemerintah pusat dan daerah penting untuk memastikan program berjalan efektif dan merata di seluruh sekolah.

“Arahan dari Pak Presiden dan Pak Gubernur jelas, semua pelajar harus bisa menikmati makanan bergizi yang sehat, aman, dan merata,” katanya.

Untuk menjaga mutu pelaksana­an, Pemkot Serang telah mem­ben­tuk Satuan Tugas (Satgas) MBG yang bekerja sama dengan Ba­dan Gizi Nasional (BGN) serta Dinas Kesehatan. Satgas ini ber­peran melakukan pengawasan rutin terhadap kualitas bahan pangan, proses penyajian, hingga kebersihan dapur pengelola makanan.

“Kami terus berupaya mem­perbaiki sistemnya. Dalam pelak­sanaannya mungkin belum sem­purna, tapi yang terpenting adalah konsistensi dan perbaikan ber­kelanjutan agar MBG di Kota Serang makin baik,” tutur Agis.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pendidikan dan Perekonomian Rakyat, Yudi Sur­yadi, menjelaskan bahwa Satgas MBG juga bertugas melakukan evaluasi dan koordinasi lintas perangkat daerah. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kendala di lapangan, seperti pengelolaan limbah dan distribusi bahan makanan.

“Kami memantau langsung kon­disi dapur dan lingkungan sekitar, termasuk bagaimana pengelolaan limbahnya. Dinas Lingkungan Hidup juga kami libatkan agar aspek kebersihan dan kesehatan tetap terjaga,” ujar Yudi.

Yudi menyebutkan, dari total 82 dapur Satuan Pelayanan Pe­menuhan Gizi (SPPG) di Kota Serang, saat ini baru 53 yang telah menjalani pemeriksaan tahap awal oleh tim Satgas. Pemeriksaan berikutnya dilakukan secara bertahap agar seluruh dapur pe­nge­lola makanan sekolah me­menuhi standar keamanan dan higienitas yang ditetapkan.

Sebagai bagian dari peningkatan mutu program MBG, sebanyak 20 SPPG di Kota Serang kini tengah menjalani proses pelatihan pen­jem­batanan menuju Sertifikat Laik Asuhan Sanitasi (SLAS). Sertifikasi ini menjadi syarat utama bagi setiap lembaga pengelola makanan agar dinyatakan meme­nuhi standar sanitasi dan keaman­an pangan sesuai ketentuan Dinas Kesehatan.

Koordinator MBG Wilayah Kota Serang, Nuni Pratiwi, menjelaskan bahwa pelatihan penjembatanan merupakan tahap awal sebelum pengajuan sertifikat resmi ke Dinas Kesehatan. Seluruh SPPG yang mengikuti kegiatan ini sebelumnya telah mendapatkan bimbingan teknis mengenai standar keber­sihan dan pengelolaan pangan sehat.

“Saat ini seluruh SPPG masih dalam tahap proses. Belum ada yang memiliki sertifikat SLAS karena semuanya baru memulai pelatihan,” ujar Nuni.

Ia menuturkan, SLAS memiliki fungsi penting dalam memastikan seluruh proses pengelolaan ma­kan­an di sekolah, mulai dari ke­bersihan tempat, penyimpanan bahan, proses pengolahan, hingga pengawasan terhadap risiko kontaminasi.

Sumber: