Menteri Wihaji Sebut Penanganan Stunting Harus Keroyokan

Menteri Wihaji Sebut Penanganan Stunting Harus Keroyokan

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji melaunching program Gerakan Penurunan Stunting Terintegrasi (GENTING) di pelataran Kantor Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Selasa (8/7/2025).-Abdul Aziz-

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak BNI yang turut serta berkolaborasi bersama Pemkot Tangerang dalam upaya penanganan stunting di Kota Tangerang. Hal ini menjadi bukti nyata, bahwa kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dapat menghadirkan solusi konkret bagi permasalahan bangsa, salah satunya stunting. "Terima kasih BNI selama enam bulan kedepan memberikan bantuan berupa sembako, setiap minggu sekali kepada 200 warga kota Tangerang," ucapnya.

 

Dia menjelaskan, Genting merupakan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, diantaranya melalui program bedah rumah dan pemberian asupan makanan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak. Rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi salah satu penyebab stunting. Kemudian sanitasi yang buruk dan kurangnya asupan makanan bergizi.

 

"Pemerintah terus mengcover program MBG (makan bergizi gratis), cuma stepnya sabar, karena sekarang masih 6 juta se-Indonesia, nanti targetnya 80 juta, saya sudah kerjasama dengan badan Gizi Nasional, nanti Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Nonpaud dapat MBG juga," paparnya.

 

"Cuma hari ini karena percepatan, selain yang belum bisa di cover oleh pemerintah, kita punya program Orang Tua Asuh," ujarnya.

 

Oleh karenanya, dalam upaya menekan angka stunting, pemerintah perlu membangun orang tua asuh dengan melibatkan seluruh pihak dengan konsep mentahelik, terutama dengan dunia usaha

 

"Kami punya 11 ribu Orang Tua Asuh per hari ini, dari 11 ribu itu sudah ada 229 ribu anak Asuh yang kita Asuh seluruh Indonesia, termasuk salah satunya 200 tambahan yang hari ini di kota Tangerang melalui BNI," ungkapnya.

 

Dia berharap, langkah ini menjadi sebuah upaya dalam membangun keluarga sejahtera bebas stunting. "Keluarga yang sehat, terencana, dan kuat, akan lahir generasi unggul yang menjadi kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: