PSEL Mandek, Pemkot Harus Segera Bertindak

PSEL Mandek, Pemkot Harus Segera Bertindak

Aktivitas kendaraan berat di TPA Rawa Kucing.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — DPRD Kota Tangerang meminta Peme­rintah Kota Tangerang segera mengambil langkah tegas ter­kait kerja sama Proyek Stra­tegi Nasional (PSN) terkait Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan PT Oligo Infra Swarna Nusan­tara (Oligo). Sebab, sejak di­lakukan penandatanganan Perjanjian  Kerjasama (PKS) pada Maret 2022 lalu hingga saat ini PT Oligo belum juga mengoperasikan proyek Pe­nge­lolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL,) ramah lingkungan. 

Ketua DPRD Kota Tangerang, Rusdi Alam mengatakan, pi­haknya banyak menerima ma­sukan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Tangerang ter­kait mandeknya proyek PSEL yang dikerjakan oleh PT Oligo, agar segera diambil langkah konkret dan tepat menjadi solusi untuk menga­tasi permasalahan sampah di Kota Tangerang.

”Kami dari legislatif juga men­dukung  perlu adanya kejelasan soal kerja sama pe­ngo­lahan sampah ini, karena sampah adalah prioritas yang harus segera diselesaikan,” ungkap Rusdi, saat ditemui belum lama ini.

Menurut dia, meski kerjasa­ma proyek PSEL hingga saat ini belum terlihat titik terang­nya,  pihak legislatif mendo­rong Pemkot Tangerang dapat meningkatkan program pena­nganan sampah secara opti­mal yang saat ini tengah dija­lankan seperti melalui metode teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), sistem teknologi ince­nerator maupun pengelolaan sampah berbasis kewilayahan.

”Sebagai langkah alternatif sambil sambil menunggu ke­jelasan kerja sama tersebut, Pemkot bisa maksimalkan sistem pengolahan sampah yang sekarang tengah dijalan­kan. Kita juga menunggu ara­han pemerintah pusat ter­kait masalah ini,” tandas Rusdi politisi dari Partai Gol­kar.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Andri S Permana, mengungkapkan, volume sampah di Kota Tange­rang terus mengalami pening­katan. Sedangkan kapasitas hubungan sampah di TPA Ra­wa Kucing, Kecamatan Neg­lasari hampir melebihi kapasitas. 

Menurut politisi dari PDI-Perjuangan ini, kondisi ter­sebut menuntut kebijakan cepat dan tepat dari peme­rintah kota.

”Sampah ini permasalahan paling problematik. Produk­sinya setiap hari selalu ada dan bertambah. Pemerintah kota harus bertindak cepat dan tepat agar pengelolaan sampah tidak berlarut-larut,” kata Andri.

Andri menyampaikan, masa­lah sampah di Kota Tangerang dihadapkan dengan waktu. ”Bagaimanapun juga yang kita pahami dan kita sadari bersama, sampah ini kan men­jadi perma­salahan paling problematik. Kepedulian ka­wan-kawan itu memberikan kita banyak usu­lan-usulan,” kata Andri.

”Tapi yang paling penting bahwa kita akan selalu berha­dapan dengan waktu karena produksi sampah itu setiap harinya akan selalu ada dan bertambah. Bagaimana cara­nya pemerintah kota Tange­rang bisa bertindak cepat dan tepat untuk melakukan kebija­kan yang paling tepat untuk melakukan pengelolaan sam­pah,” sambungnya.

Dia menandaskan, kerjasama an­tara Pemkot Tangerang de­ngan PT Oligo terkait PSEL yang tengah berjalan namun belum terlihat progresnya, dia menyarankan Pemkot Ta­ngerang dapat mengambil langkah alternatif supaya per­masalahan sampah di Kota Tangerang dapat ditangani secara optimal.

”Pemkot Tangerang bisa me­ngambil langkah alternatif yang lain sambil menunggu hasil dari kerjasama tersebut. Kita juga menunggu apa yang menjadi arahan dari peme­rintah pusat terkait masalah sampah di Kota Tangerang ini,” paparnya.

”Diharapkan permasalahan ini tidak berlarut-larut,” pung­kasnya.

Dia berharap, dengan adanya peraturan Presiden yang baru terkait pengelolaan sampah, dia optimis kedepannya pe­nge­lolaan sampah di Kota Ta­ngerang akan berdampak lebih baik bagi  pemerintah dan warga Kota Tangerang.

Sumber: