150 Kontingen Ikuti Pawai Budaya Kota Serang
Pawai Budaya HUT Kota Serang ke-17, yang dilakukan di Alun-alun Barat Kota Serang, Rabu (22/8/2024).-Een Amelia/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 150 kontingen menjadi peserta Pawai Budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Serang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Serang ke-17. Kamis (22/8/2024).
Para peserta yang mengikuti Pawai Budaya Kota Serang, terlihat menggunakan pakaian adat Provinsi Banten, hingga pakaian adat dari berbagai macam provinsi. Bahkan, para peserta membuat kostum-kostum unik dan juga membuat miniatur-miniatur yang menjadi ciri khas Provinsi Banten, terkhusus Kota Serang.
Selain itu, ada beberapa peserta yang mempersembahkan tarian-tarian daerah, dan juga memberikan hasil bumi kepada pemerintah Kota Serang, sebagai bentuk tanda terimakasih.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin mengatakan tujuan dari adanya Pawai Budaya ini, merupakan sebuah kegiatan untuk melestarikan seni budaya yang ada di Kota Serang.
"Ditengah-tengah era milenial ini tentu budaya ini menjadi hal yang sangat penting, supaya Kota Serang ini punya ciri khas sendiri. Terutama anak-anak kita, agar mengenal adat budaya, khususnya adat budaya di Kota Serang," tuturnya.
Nanang juga berharap, nantinya agenda ini dapat dilakukan dalam sekala nasional. Yang mana pada Pawai Budaya kali ini, ada salah satu kontingen yang berasal dari luar Kota Serang, yaitu Daerah Intimewa (DI) Yogyakarta.
Dengan begitu, pihaknya akan mengevaluasi kegiatan kali ini dan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kedepannya dapat terlaksana lebih baik lagi.
"Kita memang berharap kesana (nasional) agenda ini, tentu nanti agenda ini beririsan. Apakah di dindik, atau dinas lain. Begitu pula dengan Serang Fair," ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dindikbuk Kota Serang, Tb Suherman mengatakan, 150 kontingen terdiri dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Organisasi Masyarakat (Ormas), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Serang, dan satu kontingen berasal dari DI Yogyakarta.
"Kita sebetulnya melibatkan semua jenjang sekolah, hanya untuk TK dan SD tidak kami libatkan. Khawatir fisiknya belum kuat," tuturnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Suherman, bahwa kegiatan Pawai Budaya ini selain untuk melestarikan budaya juga memperkenalkan budaya lokal yang ada di Kota Serang.
"Sebetulnya ini pelestarian budaya yang kegiatan tahunan itu bermakna untuk di Sekolah terutama pelajar, masyarakat dan lembaga-lembaga lain mengenal adat istiadat Kota Serang," ucapnya.
Mengenai, kemacetan yang ditimbulkan dengan adanya Pawai Budaya Kota Serang, Suherman akan melakukan evaluasi, supaya hal tersebut tidak terulang kembali.
"Keluhan kemacetan akan kami jadikan bahan evaluasi," katanya. (*)
Sumber: