Lurah Mauk Timur Tetap Semangat Mengabdi Meski Menjelang Pensiun

Lurah Mauk Timur Tetap Semangat Mengabdi Meski Menjelang Pensiun

Lurah Mauk Timur Ahmad Syaikhu. -Dokumentasi Kelurahan Mauk Timur---

TANGERANGEKSPRES.ID - Menjelang masa pensiun (purna tugas) kebanyakan orang merasa takut. Merasa dirinya tidak berguna lagi. Namun, sebagian orang ada yang merasa masa menyenangkan karena terbebas dari beban yang selama diemban saat bertugas.

Namun menurut Lurah Kelurahan Mauk Timur, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Ahmad Syaikhu tidak perlu ada yang dicemaskan saat menjelang masa pensiun. Terlebih merasa tidak berguna lagi.

Sebab, masa pensiun perlu disyukuri karena sudah lulus dari apa yang dikerjakan selama menjadi abdi Negara dan abdi masyarakat. Untuk itu malah perlu bangga pensiun hingga usia 58 tahun atau 60 tahun.

"Setelah pensiun justru banyak waktu luang untuk melaksanakan hal baik yang sudah dilakukan saat tugas maupun setelah purna tugas," kata pria yang akan pensiun April 2025 mendatang ini, Kamis (18/7/2024).

Setelah pensiun, lanjutnya, bisa memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk memberi arti bagi orang lain dan lingkungan sekaligus dapat menghasilkan kepuasan dan kebahagiaan.

Selain itu, tak perlu juga masa pensiun dianggap masa menyenangkan karena terbebas dari beban yang selama ini diemban. Pasalnya, apabila tugas-tugas dijalankan dengan hati yang senang, maka tidak akan merasa terbebani tugas yang diemban.

"Setiap tugas itu, harus dijalankan dengan hati yang senang, untuk mengabdi kepada Negara dan mengabdi kepada masyarakat. Insyaallah, berkah dan diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahu Wa Taala," ujarnya, seraya tetap semangat bertugas menjelang masa pensiun untuk mengabdi kepada Negara dan masyarakat.

Ia menambahkan, masa pensiun bukan akhir dari proses aktivitas dan kreativitas. Otak harus terus dirangsang untuk terus berfikir. Pengabdian tidak berhenti hanya karena memasuki masa pensiun. setelah masa pensiun, semangat dan optimisme harus tetap menyala.

"Kontribusi seorang pensiunan justru diperlukan pada saat kami terjun dalam kehidupan bermasyarakat," imbuhnya. (*)

Sumber: