UMT Bakal Buka Fakultas Kedokteran
Kementerian Kesehatan melakukan kunjungan ke Kampus UMT dalam proses penilaian penyelenggaraan Fakultas Kedokteran, Rabu, 10 Desember 2025.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) telah menyatakan kesiapannya membuka Fakultas Kedokteran. Hal itu disampaikan Rektor UMT, Desri Arwen, dalam visitasi tim Kementerian Kesehatan, Rabu, 10 Desember 2025.
Arwen menjelaskan bahwa salah satu poin utama kesiapan membuka fakultas kedokteran, yaitu kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar. Arwen menyebut kebutuhan tenaga pengajar di kampusnya minimal 14 dokter spesialis telah dipenuhinya.
“poinnya dalam kesiapan penyelenggaraan fakultas kedokteran adalah pertama, tentang Sumber Daya Manusia (SDM), minimal harus ada 14 orang dan dari berbagai spesialis. Kita sudah siapkan itu,” ujar Arwen.
Dia menyampaikan, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga pendidik bidang biomedik sebagai ilmu dasar kedokteran. Bidang tersebut mencakup parasitologi, mikrobiologi, anatomi hingga farmakologi. “Ini ilmu-ilmu dasar tentang kedokteran sebagai basic untuk pengembangan riset,” tambahnya.
Kemudian, sarana prasarana laboratorium turut dipresentasikan dalam visitasi Kementerian Kesehatan. UMT menyiapkan 12 laboratorium untuk menunjang pembelajaran ilmu dasar dan praktik medis.
“Minimal ada 12 lab tentang pengembangan sel dan perawatan anatomi fisiologi tubuh manusia,” jelas Arwen.
Dalam visitasi tim Kementerian Kesehatan, pihaknya juga menyampaikan jaringan rumah sakit pendidikan sebagai tempat praktik mahasiswa. Sejumlah RSUD di Tangerang Raya dan Banten telah siap bekerjasama
“Para kepala daerahnya telah membolehkan dan mempersilakan melalui surat rekomendasi,” ujarnya.
Arwen menambahkan, bahwa kebutuhan dokter di Banten masih sangat besar. Kondisi ini dinilai menjadi peluang sekaligus tanggung jawab lembaga pendidikan.
“Maka ini cukup strategis sekali dan cukup potensial sekali untuk membuka Fakultas Kedokteran,” katanya.
Ketua Tim Penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan dari Kemenkes, dr. Akemat menjelaskan, tujuan visitasi ini pihaknya melakukan penilaian berbagai aspek penting seperti SDM, kurikulum dan sarana prasarana dalam penyelenggaraan fakultas kedokteran di kampus UMT.
“Kami mengkaji apakah persiapan-persiapan yang dilakukan oleh UMT sudah memenuhi persyaratan dan standar,” katanya.
Dia menyebut, Banten masih kekurangan ratusan tenaga dokter. Kesenjangan tersebut menjadi salah satu indikator perlunya fakultas kedokteran baru. “Masih ada gap sekitar 900-an dokter yang dibutuhkan,” ujarnya.
Akemat menilai kesiapan UMT sudah cukup baik. Namun terdapat beberapa penyesuaian yang masih perlu disempurnakan.
Sumber:

