Wabup Minta Perdagangan Manusia Diberantas
SEMINAR PERDAGANGAN ORANG: Wabup Intan menghadiri sekaligus membuka seminar ‘Perdagangan Manusia di Sekitar Kita, Sebuah Ancaman Keamanan Manusia’ yang diinisiasi Lembaga Ruang Aman dan Lentera Perempuan di salah satu GSG kecamatan, Selasa (9/12). -(Humas Pemkab Tangerang For Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Intan Nurul Hikmah meminta organisasi maupun komunitas ikut memberantas perdagangan manusia. Hal ini untuk menciptakan Kabupaten Tangerang aman, ramah, dan manusiawi.
Hal tersebut diungkapkan Wabup Intan saat membuka seminar ‘Perdagangan Manusia di Sekitar Kita, Sebuah Ancaman Keamanan Manusia’ yang diinisiasi oleh Lembaga Ruang Aman dan Lentera Perempuan, Selasa (9/12).
Menurut Intan, perdagangan manusia adalah kejahatan yang merampas kemerdekaan seseorang. Yang paling menyakitkan, katanya, kejahatan perdagangan manusia sering kali terjadi begitu dekat di sekitar lingkungan.
“Banyak dari mereka yang menjadi korban bukanlah orang jauh. Mereka bisa saja anak tetangga kita, keponakan kita, saudara kita, atau anak-anak muda yang berharap hidup lebih baik tetapi justru terseret dalam jeratan eksploitasi,” ungkapnya.
Intan menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus memperkuat layanan perlindungan terhadap perempuan dan anak, membangun mekanisme pengaduan terpadu, hingga memperluas jangkauan pendampingan bagi korban. Upaya-upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dan peran aktif seluruh elemen masyarakat.
“Peran masyarakat adalah kunci. Kita perlu mata untuk melihat tanda-tanda bahaya, telinga untuk mendengar keluh yang tertahan, dan hati untuk peduli serta tidak menutup mata ketika melihat potensi eksploitasi. Tidak boleh ada satu pun warga kita yang menjadi komoditas,” serunya.
Sementara itu, Inisiator Lentera Perempuan Siska Marini mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang berlangsung 25 November–10 Desember 2025.
Dia menuturkan, kegiatan ini timbul dari keresahan dan kegelisahan karena kekerasan bisa terjadi di mana saja dan kepada siapa saja. Kekerasan karena perdagangan manusia merampas martabat manusia.
Pihaknya berharap melalui kegiatan seminar tersebut, dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah, tokoh lintas agama, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat semakin kuat dalam upaya pencegahan dan penanganan perdagangan manusia.
“Semua harus bergerak saat martabat manusia dirampas. Melalui kegiatan ini, semoga dukungan dan solidaritas semua pihak semakin kuat dan bersama-sama kita lawan perdagangan manusia dan segala bentuk kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak,” pungkasnya. (rls/zky)
Sumber:
