BNN: Kota Tangerang Jadi Tempat Nyaman Bagi Jaringan Narkoba

BNN: Kota Tangerang Jadi Tempat Nyaman Bagi Jaringan Narkoba

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang AKBP Dr Josephen Vivick Tjangkung-Abdul Aziz/ Tangerang Ekspres-

TANGERNGEKSPRES.ID - Kota Tangerang merupakan wilayah rawan peredaran narkoba. Sebab, Kota Tangerang sebagai kota yang dinilai sangat strategis dan sangat nyaman bagi jaringan narkoba, baik jaringan lokal maupun internasional. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang AKBP Dr Josephen Vivick Tjangkung, Jumat (5/7/2024).

AKBP Vivick mengatakan, Kota Tangerang memiliki bandara Soekarno Hatta yang menjadi wilayah perlintasan baik nasional maupun internasional. Belum lagi, melalui pelabuhan yang ada di Provinsi Banten menjadikan Kota Tangerang wilayah strategis khususnya bagi pengedar jaringan narkoba.

Selain wilayah yang paling strategis, Kota Tangerang menjadi kota sangat nyaman bagi jaringan narkotika. Hal itu dibuktikan terungkapnya kasus jaringan narkoba dalam jumlah besar, yaitu jenis sabu seberat 72 kilogram di rumah kontrakan di Jalan Raden Fatah, RT 002 RW 08, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang menjadi sorotan publik.

Oleh karenanya, BNN Kota Tangerang, kata Vivick, mengajak seluruh elemen masyarakat turut mewaspadai dan membantu untuk berpartisipasi bersama-sama dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di kota seribu industri dan jasa ini.

“Bahwa Kota Tangerang sangat nyaman untuk jaringan narkotika. Maka seluruh lapisan masyarakat di Kota Tangerang harus tetap waspada dan menjadikan masalah ini sebagai hal yang sangat meresahkan,”  ungkap AKBP Josephien Vivick, Jumat (5/7/2024).

Dikatakan, adanya bandar besar jaringan narkoba yang masuk wilayah Kota Tangerang, tidak menutup kemungkinan lantaran adanya keteledoran dalam penjagaan. Dia mengajak seluruh aparat penegak hukum, instansi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat berkolaborasi melakukan pengetatan peredaran narkoba di Kota Tangerang ini.

"Tidak menutup kemungkinan ini adanya keteledoran. Karena bisa masuk ke wilayah Kota Tangerang melalui batasan-batasan wilayah seperti bandara kemudian dari pelabuhan-pelabuhan dan juga melalui jalur darat," kata AKBP Vivick.

"Ini harus di masifkan melakukan penjagaan secara ketat untuk penutupan akses mereka. Kita juga butuh kolaborasi bersama masyarakat," tandasnya lagi.

Menurutnya, pihaknya juga akan meminta data ke pihak lembaga pemasyarakatan yang ada di Kota Tangerang. Hal itu dilakukan guna mengetahui dari wilayah mana yang paling banyak menjadi penghuni lapas.

"Dari situ kita akan melakukan penyaringan secara acak sesuai dengan area yang rawan," pungkasnya .

Dia menambahkan, BNN Kota Tangerang bersama Pemkot Tangerang bekerjasama menjalankan program rehabilitasi bagi pengguna narkoba sebagai upaya penghentian dan memutus mata rantai peredaran narkoba di Kota Tangerang.

"Program rehabilitasi ini gratis. Masyarakat yang ingin berhenti dan melakukan rehabilitasi silakan datang ke BNN Kota Tangerang, ini sama sekali tidak dipungut biaya," sebutnya.

Pihaknya pun dalam waktu dekat akan melakukan terobosan-terobosan upaya pencegahan narkoba, salah satunya menggandeng beberapa mahasiswa melakukan kunjungan ke kampus-kampus dan sekolah-sekolah  untuk mengedukasi bahaya narkoba.

"Kita berupaya supaya para pelajar paham betul bahwa narkotika adalah ancaman serius bagi mereka,” tutupnya.(*)

Sumber: