Buka Bimtek KRLA 2024, Sekda Kota Serang Harapkan Kualitas Lingkungan Meningkat

Buka Bimtek KRLA 2024, Sekda Kota Serang Harapkan Kualitas Lingkungan Meningkat

Sekda Kota Serang Nanang Saefudin pada saat melakukan foto bersama dengan peserta Bimtek, di Hotel Wisata Baru, Selasa (2/7/2024).-Een Amelia/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Sekertaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kampung Resik lan Aman (KRLA) tahun 2024, di Hotel Wisata Baru, Selasa (2/7/2024).  Kepada awak media, Nanang Saefudin mengatakan kegiatan KRLA merupakan sebuah inovasi yang dimiliki Kota Serang, sehingga program ini menjadi panutan.

Selain itu, KRLA juga dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pada lingkungan sekitar.

"Jadi, disini ada dua perpaduan. Bersih, aman, kondusifitasnya bagus terus  masyarakat juga tersedukasi untuk gotong royong, untuk memiliki kebersamaan bersama-sama dan menciptakan lingkungan yang bersih dan aman," tuturnya.

Nanang berharap dengan kembali diadakannya kegiatan ini, nantinya KRLA tahun 2024 dapat meningkatkan kualitas dan juga kuantitas lingkungan yang ada di Kota Serang.

"Bukan hanya ceremonial belaka akan tetapi dapat menjadi role model menjadi contoh, bahkan program ini mendapatkan penghargaan inovasi di tingkat nasional, dan ini diapresiasi oleh pemerintah pusat," katanya.

Sementara itu, ditemui ditempat yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) yang merupakan penanggung jawab pada kegiatan KRLA 2024, Farach Rici mengatakan ada beberapa perbedaan pada tahun ini.

"Jadi kegiatan ini langsung dikelola oleh DLH, ada beberapa perbedaan. Kita menitik beratkan peran serta masyarakat, tetapi kita fokus penanganan sampah di rumah tangga masing-masing," tuturnya.

Dengan begitu, kata Farach Rici, masyarakat sekitar dapat mengolah sampah di lingkungan masing-masing dan menciptakan program iklim.

"Sehingga, perubahan-perubahan iklim di Kota Serang kita bisa lakukan mitigasi secara terencana," jelasnya.

Adapun soal penilaian, pihaknya akan menyesuaikan dengan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan.

"Pertama, bagaimana masyarakat bisa menyelenggarakan program iklim, kedua penanganan sampah, bagaimana menciptakan aman dengan tujuan mereduksi masyarakat saling peduli," katanya. (*)

Sumber: