Pemkot Tangerang Optimalkan Layanan Angkutan Umum

Pemkot Tangerang Optimalkan Layanan Angkutan Umum

Gubernur Banten, Andra Soni bersama Wali Kota Tangerang, Sachrudin didampingi Wakil Wali Kota, Maryono, meluncurkan armada baru Bus Tayo untuk Koridor 1, belum lama ini.(Humas Pemkot Tangerang)--

TANGERANG — Pemkot Tangerang melalui PT Tangerang Nusantara Global (TNG) terus melakukan inovasi dalam pengembangan pengelolaan angkutan umum milik Pemkot Tangerang. Hal itu guna mengurangi kemacetan di Kota Tangerang.

Terbaru, PT TNG bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang kembali memperluas rute baru untuk angkutan Si Benteng. Rute baru yang pertama yaitu menghubungkan Terminal Poris Plawad-Green Lake City dan Terminal Poris Plawad-Alam Sutera. Rute tersebut dengan panjang jalur 19,90 kilometer. Jalur ini melintasi Terminal Poris–Royal 1 dan 3– Irigasi Sipon–Maulana Hasanuddin– Gondrong–Greenlake City.

“Rute ini terintegrasi dengan berbagai moda angkutan. Mulai dari BRT Trans Tangerang Ayo, Transjakarta, Commuter line, hingga Kereta Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Suhaely, Kamis, 9 Oktober 2025.

Kemudian, pada rute baru kedua yaitu, Terminal Poris Plawad–Alam Sutera dengan panjang 19,21 km. Jalur ini melewati Terminal Poris–Panglima Polim–Hasyim Ashari–Banjar Wijaya–Rasuna Said–Alam Sutera.”Saat ini untuk rute armada Si Benteng jadi 11 rute,” ujarnya.

Suhaely mengatakan, penambahan rute tersebut guna memperluas layanan moda transportasi umum milik Pemkot Tangerang dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.“Dengan tambahan layanan ini, angkot Si Benteng semakin menegaskan perannya sebagai transportasi publik ramah warga yang mendukung konektivitas antarwilayah serta mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum,” pungkasnya.

PT TNG Lakukan Peremajaan Armada Bus Tayo Koridor 1

Selain itu, PT TNG melakukan peremajaan armada Bus Tayo Koridor 1 sebanyak 10 unit. Hal itu guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.

Direktur Utama PT TNG, Rijal mengatakan, peremajaan angkutan umum seperti Bus Tayo diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 44 tahun 2019 terkait pembatasan umur kendaraan bermotor angkutan umum. ”Peremajaan armada kami akan dilakukan secara bertahap, sementara ini baru kita lakukan untuk armada Bus Tayo Koridor 1 sebanyak 10 unit,” kata Rijal.

Menurutnya, berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) kendaraan angkutan massal berbasis jalan. Semua kendaraan yang dioperasikan untuk angkutan umum harus dipastikan memenuhi syarat dan ketentuan mengenai keselamatan dan kenyamanan. 

Dia memastikan, bahwa armada angkutan umum yang dikelolanya telah memenuhi syarat mengenai keselamatan, keamanan, kenyamanan, kesetaraan, dan kesetaraan. 

Kepala Operasional PT TNG Rudi Hariyadi menambahkan, bahwa PT TNG memiliki 40 unit armada Bus Tayo dan 40 unit angkutan Si Benteng. Namun demikian, untuk pengoperasian dan perawatan armada angkutan umum tersebut, dijalankan oleh  PT Tiara Perkasa Mobil (TPM) sebagai pihak operator.

”Sebagai operator pengoperasiannya yaitu PT TPM. Untuk armada 40 unit Di Beteng dan 40 unit Bus Tayo. Untuk sopirnya sebanyak 120 orang sudah termasuk sopir cadangan,” jelasnya. 

Dia menyebut,  kebutuhan biaya untuk pengoperasian angkutan umum milik Pemkot Tangerang tersebut, PT TNG setiap bulannya menggelontorkan sebesar Rp3 miliar. Besaran biaya  untuk memenuhi seluruh kebutuhan operator, seperti gaji sopir, bahan bakar, biaya perawatan kendaraan dan lainnya.”Besaran biaya itu kita menghitung dari berapa kilo meter penggunaan armada itu,  jadi kisaran rata-rata Rp miliar per bulan,” ujarnya.

Untuk armada Bus Tayo terdapat empat koridor diantaranya, Koridor 1 rute Poris Plawad-Gor Jatiuwung-Jatake, koridor dua rute Poris Plawad-Cibodas. Kemudian koridor tiga rute Ciledug-Tangcity dan koridor empat ialah rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soetta.”Setiap koridor masing-masing 10 unit Bus Tayo. Tentunya dengan empat koridor ini menghubungkan berbagai wilayah di Kota Tangerang,” terangnya.

Sumber: