Gedung Nucleus Farma Meledak, Penyebab Bukan Dari Bom

Gedung Nucleus Farma Meledak, Penyebab Bukan Dari Bom

LEDAKAN: Gedung Nucleus Farma di Jalan Jombang Raya, Pondok Pucung, Pondok Aren porak poranda setelah terjadi ledakan pada Rabu (8/10) sekitar pukul 20.30 WIB. -(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, PONDOKAREN — Polisi pas­tikan ledakan hebat yang terjadi di gedung Nucleus Farma bukan akibat dari bahan pe­ledak atau bom. Namun, hingga kini polisi masih me­nyelidiki dan melakukan pen­dalaman penyebab pasti ledakan tersebut.

Diketahui, ledakan hebat terjadi di gedung Nucleus Far­ma yang ada di Jalan Jom­bang Raya, Pondok Pucung, Pondok Aren, Rabu (8/10) sekitar pukul 20.30 WIB.

Ledakan menghancurkan bagian depan gedung 4,5 lantai tersebut dan tembok bagian kanan dan kiri lantai empat. Untuk kerusakan di lantai 1, ledakan mengakibatkan ka­nopi rusak parah.

Akibat ledakan tersebut, rak dan obat-obatan tampak ber­serakan di halaman gedung. Pecahan kaca jendela dan pin­tu juga tampak berserakan di halaman dan jalan raya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena, saat kejadian sudah tidak ada ak­tivitas bekerja.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Nucleus Farma sen­diri adalah perusahaan yang bergerak dibidang far­masi dan memproduksi ber­bagai macam obat-obatan.

Kapolres Tangsel AKBP Vic­tor Daniel Inkiriwang menga­takan, kejadian ledakan terse­but terjadi pada Rabu, 8 Ok­tober sekitar pukul 20.30 WIB di gedung Nucleus. ”Akibat ledakan ini mengakibatkan gedung mengalami kerusakan parah dan terutama pada ba­gian depan dan samping dan gedung ini ada 4,5 lantai,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (9/10) dini hari.

Victor menambahkan, pihak­nya begitu mendapat kabar adanya ledakan langsung men­datangi tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya lang­sung mengamankan lokasi untuk memastikan disekitar TKP steril dan melakukan pengamanan dan memastikan masyarakat aman.

”Kami juga segera menghu­bungi pasukan penjinak bom (Jibom) Gegana Polda Metro Jaya untuk datang turun me­lakukan pemeriksaan dan me­lakukan sterilisasi TKP,” tambahnya.

Dengan berpakaian lengkap, anggota Gegana melakukan penyisiran di area reruntuhan. Hal tersebut dilakukan untuk mastikan tidak ada bahan peledak aktif atau potensi ancaman lanjutan. ”Setelah dilakukan pemeriksaa dan sterilisasi TPK, puji Tuhan alhamdullillah tidak ditemu­kan adanya bom atau residu bahan peledak di TKP,” jelas­nya.

Namun, untuk penyebab pasti terjadinya ledakan, Victor mengaku akan melakukan penyelidikan dan pendalaman bersama ahli dari Puslabfor Bareskrim Polri. Dalam keja­dian tersebut juga tidak dite­mukan adanya korban me­ninggal atau luka-luka.

Polisi telah memintai sejum­lah saksi, baik karyawan dan warga yang mendengar mau­pun melihat kejadian ledakan tersebut. Sampai saat ini ada 9 saksi yang kita lakukan pe­meriksaan secara intensif baik di polsek dan polres. Kami minta waktu dan kami akan menangani ini secara profe­sional dan kami akan mela­lukan penyelidikan agar kami bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab ledakan ini,” terangnya.

Menurutnya, gedung yang meledak merupakan perusa­haan yang bergerak dibidang farmasi dan memproduksi berbagai macam obat-obatan. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan memeriksa saksi dan menung­gu hasil pemeriksaan dari ahli.

”Kondisi kerusakaan bangu­nan 4,5 lantai dibagian depan mengalami kerusakan dan serta bagian samping. Kalau soal izin usaha sementara kami dalami, baik dari karya­wan dan pemilik pemeriksaan secara intensif,” ungkapnya.

Victor mengungkapkan, se­lain gedung Nucleus Farman ada satu gedung yang ada disebelah kiri juga mengalami kerusakan akibat ledakan ter­sebut. ”Untuk gedung yang primer itu nucleus, gedung sebelahnya juga mengalami kerusakan,” tuturnya.

Sumber: