Jamaludin Mundur dari Pencalonan Wali Kota Tangerang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin -Abdul Aziz/ Tangerang Ekspres-
KOTA TANGERANG--Sejumlah bakal calon kepala daerah di Kota Tangerang sudah mendapatkan hasil survei. Survei dilakukan oleh internal partai politik (parpol) masing-masing. Satu bakal calon Wali Kota Tangerang Jamaludin memilih mundur dari pencalonan. Padahal, baliho dan spanduk bergambar Jamal sudah tersebar seantero Kota Tangerang sejak tiga bulan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang itu, batal mengikuti Pilkada Kota Tangerang yang bakal digelar 27 November mendatang. Kepastian Jamal (panggilan Jamaludin) mundur itu, datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak awal getol mengusung Jamal.
Ketua DPC PKB Kota Tangerang Ahmad Fuady menyatakan, Jamal yang semula digadang-gadang menjadi jagoan PKB ternyata memilih mundur. Fuady tidak merinci secara jelas alasan Jamal batal maju sebagai calon wali kota. Namun dia menyebut, Jamal dinilai tidak percaya diri dalam pencalonannya. "Pak Jamal khawatir tidak mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya, katanya sih itu," jelasnya, saat dihubungi, Kamis (20/6).
Fuady mengatakan PKB saat ini hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kota Tangerang, atau baru 10 persen. Dibutuhkan 5 kursi lagi jika ingin mengusung calon kepala daerah. Dengan mundurnya Jamal, ia tetap optimistis dapat mengusung calon di Pilkada Kota Tangerang. Pasalnya, ada beberapa kandidat yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) yang dilaksanakan DPP PKB pada Mei 2024 lalu.
Ia mengaku masih intens berkomunikasi dengan para kandidat itu. Mereka diantaranya, Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang Sachrudin, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Amarulloh, Erlangga Yudha Nugraha yang merupakan putra dari Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Kemudian anggota DPRD Provinsi Banten, A. Jazuli Abdillah dan Ferdiyanto yang diusung PKS. "Kalau yang lainnya masih komunikasi terus. Jadi belum mengerucut, masih cair lah," ujarnya.
Dia menekankan, Pilkada Kota Tangerang tahun 2024 ini jangan sampai kembali terjadinya hanya satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang yang akan melawan kotak kosong. Oleh karenanya, Fuady tetap bekerja keras dalam upaya mencegah terjadinya hal itu. Menurutnya, partainya terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lain untuk melakukan koalisi sebagai syarat pencalonan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang. "Jangan sampai terjadi pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada tahun 2024 ini. Jadi kita upayakan itu," tukas Fuady yang juga anggota DPRD Provinsi Banten.
Disinggung dirinya bakal maju di Pilkada Kota Tangerang, Fuady mengamininya apabila mendapat dukungan dari parpol lain mencapai 20 persen dari 50 kursi DPRD Kota Tangerang yaitu 10 kursi sebagai syarat pencalonan kepala daerah. Hal itu dilakukan guna mencegah terpolanya hanya satu pasangan calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada Kota Tangerang nanti. "Kalau tidak ada calon lain menjadi lawan dan ada dukungan parpol lain untuk koalisi bisa saja saya maju. Ini kan kita harapkan jangan sampai terulang kembali melawan kotak kosong. Jadi kita harus mengusungnya," tegasnya.
Dia berharap, bakal calon yang maju berkompetisi dalam perhelatan Pilkada Kota Tangerang minimal dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang. Selain itu, bacakada yang maju merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang mumpuni.
"Semoga pilkada ini diisi oleh tokoh-tokoh yang berkompetensi, dan lagi jangan sampai ada lagi kotak kosong. Mudah-mudahan sudah terpola dan mengerucut, minimal 2 paslon. Lebih banyak lebih baik lagi, sehingga demokrasi di Kota Tangerang ini kembali tumbuh," pungkasnya.
Jamaluddin ketika dihubungi baik melalui telepon maupun pesan WhatsApp untuk dikonfirmasi tidak memberikan tanggapan. Berkali-kali dihubungi, ia tidak mau merespon panggilan.(*)
Sumber: