Waspada, Tawon Vespa Mematikan

Waspada, Tawon Vespa Mematikan

TIGARAKSA - Sengatan tawon vespa atau dikenal tawon 'Ndas' berbahaya. Bahkan dapat menyebabkan kematian. Di Kabupaten Tangerang, sengatan tawon jenis ini sering terjadi. Dan, sebaran sarang tawon ini merata di 29 kecamatan dan bersarang di dalam maupun sekitar rumah warga. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, mengatakan, sudah ada warga yang tersengat tawon vespa. Namun, hanya mengalami bengkak, tidak sampai meninggal dunia. "Sarang tawon yang sudah kita musnahkan sepanjang November hingga Desember tersebar hampir di semua kecamatan. Kita evakuasi dengan peralatan yang kita punyai dan mengandalkan dari pos BPBD yang terdekat ke lokasi sasaran," katanya saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres melalui sambungan seluler, Minggu (8/12). Menurutnya, sudah ada 30 sarang tawon yang sudah berhasil dievakuasi. Dimana, warga di Kecamatan Panongan dan Tigaraksa paling banyak meminta bantuan. Ia mengimbau, warga melaporkan kepada pemerintah dan BPBD ketika ada sarang tawon di dalam rumahnya. "Ada sekira 5 orang yang tersengat. Itu ada di Kecamatan Pagedangan, Sepatan, Teluknaga, Tigaraksa dan Panongan. Sarang tawon yang kita berhasil musnahkan rata-rata memiliki ukuran lebih dari 70 centi meter," katanya. Lanjutnya, metode pemusnahan sarang tawon bervariasi dan dilakukan di malam hari. Menurut Kosrudin, pada malam hari tawon tertarik pada cahaya. Sehingga memudahkan proses evakuasi. "Lihat situasi sarang ada dimana. Contoh jauh dari rumah warga, kita bakar. Kalau di dalam rumah atau di langit-langit biasanya kita bakar terlebih dahulu agar tawon ke luar. Lalu kita semprotkan cairan kimia. Lalu bentuk sarang tawon juga menentukan cara evakuasinya. Kalau menggantung kita langsung masukkan ke dalam karung," jelasnya. Kosrudin meminta warga untuk waspada terhadap musim migrasi tawon yang mulai membangun sarang masuk ke dalam perumahan. Salah satunya, warga diimbau untuk tidak mengusik tawon atau melaporkan kepada pemerintah dengan segera. "Kita harapkan jangan, karena warga yang membakar tidak menggunaka alat pelindung diri dan belum memiliki keahlian. Intinya siap membantu warga dalam mengevakuasi sarang tawon di tempat manapun. Kita siap, nanti kita akan lakukan kontrol," tegasnya. Sementara, Kepala Bidang Pencegahan Persebaran Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi mengatakan, warga yang tersengat tawon agar segera ke puskesmas. Sebab, sengatan dapat menimbulkan shock pada korban dan disegerakan mendapat pertolongan pertama. "Puskesmas sudah paham bagaimana pertolongan dan pengobatan korban sengatan tawon. Adapun, data korban sengatan tawon tidak diwajibkan untuk dilaporkan kepada dinas. Sebab, bukan penyakit yang menular," katanya. (mg-10)

Sumber: